Misi Dagang Jatim–Sultra Tembus Rp1 Triliun
Share
SUARAGONG.COM – Misi Dagang dan Investasi antara Provinsi Jawa Timur dan Sulawesi Tenggara kembali mencatat capaian besar. Gelaran yang berlangsung di Hotel Claro Kendari pada Rabu (19/11/2025), dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Sultra Andi Sumangerukka, membukukan transaksi fantastis senilai Rp1.048.520.600.000.
Misi Dagang Jatim–Sultra Tembus Rp1 Triliun, Nilainya Melejit 690 Persen
“Alhamdulillah, misi dagang kali ini sukses besar. Transaksi tembus lebih dari Rp1 triliun. Ini wujud komitmen kami membuka pasar lebih luas bagi pelaku usaha Jatim,” ujar Khofifah.
Nilai itu melonjak 690 persen dibanding misi dagang Jatim di Sultra tahun 2022 yang hanya mencatat Rp132,55 miliar. Lonjakan signifikan tersebut menjadi bukti meningkatnya konektivitas perdagangan antardaerah.
Produk Unggulan Jatim Mengalir ke Sultra
Dalam transaksi kali ini, Jatim menjual beragam produk unggulan seperti kopi arabika, gula merah tebu, daging sapi, pakan ikan, bandeng presto, fillet dori, hingga kandang galvanis. Total nilai transaksi dari Jatim ke Sultra mencapai Rp663,91 miliar.
Sebaliknya, Jatim membeli produk dari Sultra senilai Rp384,6 miliar, antara lain arang batok kelapa, ikan tuna, jagung, rumput laut kering, hingga rempah-rempah.
Kolaborasi perdagangan ini disebut Khofifah sebagai bukti rantai pasok yang saling melengkapi antarprovinsi.
“Misi dagang ini momentum strategis untuk memperkuat hilirisasi industri dan meningkatkan daya saing bersama,” tegasnya.
Baca Juga : Gubernur Khofifah Siap Gelar Misi Dagang Jatim–Sulawesi Tenggara
Ekonomi Jatim Tetap Solid, Kontribusi Nasional Tinggi
Kinerja ekonomi Jawa Timur juga menunjukkan tren positif. Pada Triwulan III-2025, pertumbuhan ekonomi daerah ini mencapai 5,22 persen, melampaui rata-rata nasional 5,04 persen.
Surplus perdagangan Jatim pun tercatat kuat, mencapai Rp178,74 triliun pada triwulan III-2025. Sementara dalam perdagangan antarwilayah nasional pada 2023, Jatim mencatat surplus terbesar senilai Rp209 triliun.
Sejak 2019, Pemprov Jatim sudah menggelar 47 misi dagang dengan total komitmen transaksi Rp21,81 triliun.
Kolaborasi Jadi Kunci Penguatan Kawasan Timur
Gubernur Sulawesi Tenggara Andi Sumangerukka menegaskan bahwa semangat kolaborasi menjadi kunci mempercepat pemerataan pembangunan dan membuka peluang ekonomi baru.
“Kita tidak kompetisi, tapi kolaborasi. Setelah ini, tim dari Sultra akan berangkat ke Jatim untuk menindaklanjuti kerja sama ini,” ujarnya.
Sultra disebut siap menjadi simpul penguatan konektivitas kawasan timur Indonesia agar manfaat ekonomi bisa dirasakan lebih luas oleh masyarakat.
Pelaku Usaha Rasakan Manfaat Langsung
Para pelaku usaha juga merasakan dampak besar dari digelarnya misi dagang ini. Aji dari CV Rum Seafood Sidoarjo mengaku mendapatkan banyak peluang baru.
“Lewat misi dagang ini, kami bisa bertemu langsung calon mitra. Kesempatannya besar—bahkan kadang nggak kebayang sebelumnya,” ucapnya.
Dalam acara ini, juga ditandatangani sejumlah kerja sama strategis antar-OPD dan BUMD Jatim–Sultra, termasuk Bank Jatim, Bank Sultra, Kadin, HIPMI, hingga IWAPI.
10 Transaksi Terbesar
Beberapa transaksi bernilai besar antara lain:
- Asosiasi Pelaku Usaha Peternakan Jatim – APUP Sultra: Rp406,8 miliar
- Alam Berkah – Resky Berkah Kaya: Rp158,4 miliar
- Poktan Tunas Harapan – PT Alfariq Group Jaya: Rp90 miliar
- CV Rum Seafood – CV Ayyash Mandiri: Rp77 miliar
- CV Satria Abdi Buana – Bombana Zakkir Group: Rp43,6 miliar
- Abisatya Diwangkara – PT Argonaut Amanah Jaya: Rp37,5 miliar
Total komitmen dari berbagai sektor menunjukkan betapa kuatnya jejaring perdagangan Jatim-Sultra di level hilir maupun hulu. (Wahyu/Aye/sg)

