Malang, Suaragong – Posisi Indonesia terletak pada kawasan ring fire/cicin api akhirnya menjadikan wilayah ini kerap dilanda bencana alam. Tapi sisi positifnya, negara kita subur. Kaya dengan sumeberdaya alam dan mineral. Nah terkait dengan kebencanaan dan mencegah terjadinya korban jiwa dan material yang besar. BMKG Geofisika Karangkates Malang, menggelar sosialisasi tanggap bencana gempa bumi dan Tsunami pada iswa-siswi SD Islam Siti Masyithoh, Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang, Kamis (2/3/2023).
Selama kegiatan berlangsung, siswa-siswi sangat interaktif mengajukan pertanyaan, mempraktekkan prosedur tanggap gempa bumi dan Tsunami, dan menjawab pertanyaan dari pemateri.
“Adanya BMKG go to school, diharapkan sejak dini anak-anak sudah mengenal, memahami dan tanggap dalam menerapkan prosedur apa saja yang harus dilakukan jika terjadi gempa bumi dan Tsunami,” jelas Ken Wirawan, pegawai BMKG Geofisika Karangkates.
Selain kegiatan BMKG go to school yang rutin dilaksanakan ini, sekolah-sekolah seringkali berkunjung ke kantor BMKG Geofisika Karangkates guna melihat dan mengenalkan secara langsung fungsi alat-alat pengamatan cuaca, gempabumi, dan tsunami.
“Kalau dikantor kami jelaskan fungsi alat, seperti seiscomp, lightning detector, automatic weather system, Inatews, serta hasil dari pengamatan dan analisanya,” urai nya.
Baca juga : Terobosan Inovasi SIIJOL, Diganjar Penghargaan Bergengsi
Berikutnya, Wirawan berharap, siswa SD Islam Siti Masyithoh bisa menjadi duta kebencanaan. Khususnya bagi anggota keluarganya dulu.
“Ilmu yang didapatkan anak-anak bisa ditularkan pada anggota keluargnya, tetangga dan teman-temannya. Tujuannya supaya saat terjadi bencana alam, mereka bisa menjaga diri, tidak panik dan tidak sampai menimbulkan korban jiwa,” tandasnya. (ded/man)