MUI Kabupaten Probolinggo Gelar Pelatihan Karakter Guru Agama
Share

SUARAGONG.COM – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Probolinggo menggelar pelatihan penguatan pendidikan karakter bagi para guru agama se-Kabupaten Probolinggo. Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis, 31 Juli 2025, di aula Universitas Islam Zainul Hasan (Unzah) Genggong Kraksaan ini diikuti lebih dari 150 peserta, terdiri dari guru SD hingga SMA/SMK, pengawas, serta koordinator lembaga pendidikan Islam.
MUI Kabupaten Malang Gelar Pelatihan Guru Agama Se-kabupaten
Pelatihan ini bertujuan memperkuat peran guru sebagai ujung tombak pembentukan karakter generasi muda di tengah tantangan moral dan sosial yang kian kompleks. Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo dan merupakan hasil kolaborasi antara MUI dan kampus Unzah Genggong.
Baca Juga :Penguasaan Bahasa Inggris Untuk Siswa di Kabupaten Probolinggo
Kolaborasi Lintas Lembaga untuk Karakter Bangsa
Sejumlah tokoh penting hadir dalam kegiatan ini, antara lain Wakil Ketua Umum MUI Kabupaten Probolinggo KH. Wasik Hannan, Rektor Unzah Prof. Abdul Aziz Wahab, Kepala Kantor Kemenag H. Samsur, serta Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Probolinggo, Yunita Nur Laili.
Rektor Unzah, Prof. Aziz, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pembentukan karakter harus dimulai dari keluarga, diperkuat di sekolah, dan dikokohkan di masyarakat. “Guru adalah garda terdepan. Mereka harus mampu mentransformasikan nilai-nilai moral dan spiritual kepada peserta didik,” ujarnya.
Senada, Kepala Kantor Kemenag H. Samsur menekankan pentingnya peran guru dalam menanamkan nilai keagamaan sekaligus kebangsaan. Menurutnya, guru agama harus menjadi teladan dalam kehidupan sosial dan religius.
Sementara itu, Sekretaris Disdikbud Yunita Nur Laili menyatakan bahwa pelatihan ini sejalan dengan program pendidikan karakter di sekolah-sekolah, seperti pembiasaan salat Dhuha, tadarus, dan salat Dhuhur berjamaah.
Bagian dari Peringatan Milad ke-50 MUI
KH. Wasik Hannan mengungkapkan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Milad ke-50 MUI. Sebelumnya, telah digelar ziarah ke makam tokoh-tokoh pendiri MUI sebagai bentuk penghormatan dan refleksi perjuangan mereka.
Ia menyebut pelatihan ini tidak hanya meningkatkan kapasitas profesional guru, tetapi juga sebagai penguatan spiritual dalam menghadapi tantangan zaman. Salah satu contoh kasus yang ia angkat adalah peristiwa seorang anak di Kecamatan Besuk yang mengusir ibunya sendiri, yang menurutnya menjadi alarm bagi pentingnya pendidikan akhlak sejak dini.
Baca Juga :Kodim Probolinggo Gelar Pelatihan PBB di SMA Taruna Dra. Zulaeha
Materi Pelatihan Sentuh Realita Sosial dan Akhlak
Sesi pelatihan diisi oleh dua narasumber utama. Dr. Nur Hamim dari Universitas Hafsawati Genggong mengupas persoalan kenakalan remaja dan lemahnya pendidikan karakter di rumah serta sekolah. Ia menyebut pentingnya sinergi orang tua dan guru dalam membentuk moral anak.
Selanjutnya, Prof. Abdul Aziz Wahab menyampaikan pentingnya akhlakul karimah dan iman sebagai dasar membentuk pribadi yang kuat dan berintegritas. Ia mengingatkan bahwa guru bukan hanya pengajar, tetapi juga panutan dalam kehidupan sosial dan spiritual.
Untuk memotivasi peserta, Prof. Aziz turut membawakan lagu-lagu Islami yang disambut antusias para guru, menciptakan suasana pelatihan yang penuh semangat dan kekeluargaan. (Duh/Aye)