SUARAGONG.COM – Pendirian museum bawah laut Kabupaten Biak Numfor, Papua, segera mencatat sejarah baru dalam dunia pariwisata Indonesia. Sebuah destinasi wisata yang unik dan berbeda. Yang membuatnya berbeda adalah Museum ini tidak hanya menawarkan daya tarik k alam bawah laut, namun juga memiliki nilai sejarah dimana menjadi saksi bisu terjadinya Perang Dunia II. Dengan lokasi di perairan Kepulauan Padaido/Aimando, museum ini diproyeksikan menjadi destinasi wisata unggulan. Dan diharapkan bisa menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Museum Bawah Laut Biak: Dukungan Pemerintah dan Lokasi Strategis
Proses pendirian museum bawah laut ini telah mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan (Kemendikbud) serta Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marinves). Kepala Dinas Pariwisata Biak Numfor, Onny Dangeubun, menyebutkan bahwa proposal pendirian museum telah diajukan oleh Bupati Herry Ario Naap pada penutupan Sail Teluk Cenderawasih, November 2023. “Saat ini, kami hanya tinggal menunggu keputusan resmi dari Kemendikbud untuk memulai langkah lebih lanjut,” ujarnya.
Museum ini direncanakan berada di perairan Kepulauan Padaido/Aimando, yang mencakup Pulau Nusi, Wundi, Mansorbabo, dan beberapa kampung lainnya. Wilayah ini dikenal dengan keindahan alam bawah laut yang memukau serta kekayaan peninggalan sejarah.
Menurut Kabid Destinasi Dinas Pariwisata, Berto Sroyer, museum bawah laut Biak akan menampilkan berbagai barang peninggalan Perang Dunia II, seperti torpedo net, bangkai mobil, pesawat Amerika, hingga aksesoris militer lainnya. “Semua benda tersebut masih terjaga di dasar laut, menjadi saksi bisu dari salah satu babak penting dalam sejarah dunia,” ungkapnya.
Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Bawah Laut Papua
Keunikan museum ini terletak pada kombinasi daya tarik sejarah dan keindahan alam bawah lautnya. Para pecinta diving dan snorkeling akan mendapatkan pengalaman tak terlupakan saat menjelajahi museum ini. Wisatawan tidak hanya disuguhkan keindahan terumbu karang, tetapi juga kesempatan menyelami jejak sejarah yang nyata.
Wilayah perairan Padaido/Aimando, yang menjadi lokasi museum, memiliki ekosistem laut yang masih sangat terjaga. Dengan demikian, destinasi ini tidak hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga wahana edukasi dan pelestarian lingkungan.
Baca Juga : Gaes !!! Keindahan Tersembunyi dari Teluk Tomini, Destinasi Wisata Eksotis di Gorontalo
Dukungan Nasional dan Harapan Ekonomi
Rencana pendirian museum bawah laut ini mendapat dukungan besar dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Destinasi wisata Biak Numfor bahkan telah ditetapkan sebagai salah satu agenda prioritas nasional pada 2024. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan sekaligus mendongkrak perekonomian lokal melalui sektor pariwisata.
“Potensi besar dari destinasi ini tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga menjadi sarana edukasi mengenai sejarah Perang Dunia II. Langkah inovatif ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mengembangkan potensi pariwisata Biak sekaligus menjaga warisan sejarah dan kelestarian alam,” tambah Onny.
Jika semua berjalan lancar, museum bawah laut Biak akan menjadi destinasi wajib bagi siapa saja yang ingin merasakan keindahan dan keunikan Tanah Papua. Museum ini bukan hanya sekadar tempat wisata, tetapi juga sebuah perjalanan menyelami sejarah di kedalaman laut. Bisa kalian coba untuk menghabiskan libur akhir tahun gaes !! (Aye)
Baca Artikel Berita Terupdate Lainnya dari Suaragong di Google News