Malang, Suaragong – Warga Kota Malang mesti meningkatkan kebersihan lingkungannya, biasanya saat kemarau penyakit demam berdarah sering menyerang manusia. Terbaru kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Malang cenderung naik pada tahun 2021 dan tahun 2022. Dari kenaikan tersebut mendorong untuk menerbitkan Surat Edaran (SE) Wali Kota terkait dengan pengendalian dan pencegahan DBD.
Di kota Malang tercatat kasus demam berdarah pada tahun 2021 ada 254 kasus dan yang meninggal ada 3, di tahun 2022 ada 560 kasus yang meninggal ada 14. Sedangkan pada tahun 2023 per 30 Agustus ini, ada 384 kasus dan yang meninggal ada 3.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif menyampaikan jika untuk kasus DBD setiap tahun masih ada. Kemudian masyarakat sudah paham penyebab dari DBD karena adanya nyamuk. Untuk itu usaha yang dilakukan yaitu menghilangkan nyamuk dan menghilangkan perindukannya.
Lebih lanjut, penyakit DBD merupakan penyakit lama yang cara pengendaliannya dengan memberantas sarang nyamuk. Hal ini juga erat kaitannya dengan pemberdayaan dan kesadaran masyarakat.
Baca juga : Serba-Serbi Es Teh, Jangan Anggap Sepele Ya!
Gejala dari penyakit DBD ini seperti penyakit tifus, yaitu badan terasa demam dan panas. Untuk itu jika mengalami hal tersebut maka perlu di labkan. Selain itu, penyakit DBD sifatnya menular, bisa terkena ke orang dekat sekitar.
Jadi jika kasus demam berdarah saat ini meningkat, itu dari kesadaran masyarakat perlu dibangkitkan lagi. Karena ketika lengah dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) itu akan menaikkan kasus DBD. (fat/man)