Nike Naikkan Harga Mulai Pekan Depan, Efek Perang Dagang AS-China?
Share

SUARAGONG.COM – Raksasa fesyen olahraga dunia, Nike, mengumumkan akan menaikkan harga sejumlah produknya mulai pekan depan. Langkah ini menjadi sorotan publik, terutama karena terjadi di tengah ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China. Dimana sempat mereda namun masih menyisakan ketidakpastian.
Nike Naikkan Harga Mulai Pekan Depan, Efek Perang Dagang AS-China?
Dalam pernyataan resminya, Rabu (21/5/2025), Nike menyatakan bahwa kenaikan harga akan berlaku untuk pakaian dan perlengkapan dewasa. Dengan kisaran antara US$2 hingga US$10. Untuk produk dengan harga antara US$100 dan US$150, akan mengalami kenaikan sebesar US$5. Sementara untuk sepatu dengan harga lebih dari US$150, seperti lini eksklusif tertentu, harga akan naik hingga US$10.
Namun demikian, Nike tidak akan menaikkan harga untuk produk anak-anak. Mengingat musim belanja menjelang tahun ajaran baru sekolah yang semakin dekat.
“Kami secara teratur mengevaluasi bisnis kami dan membuat penyesuaian harga sebagai bagian dari perencanaan musiman.” Ungkap perwakilan Nike.
Satu pengecualian penting adalah produk ikonik Nike Air Force 1, yang saat ini dibanderol US$155—sepatu ini tidak akan mengalami kenaikan harga.
Baca Juga : Tarif Trump Bisa Bikin Sepatu Nike dan Adidas Makin Mahal
Kembali ke Amazon Setelah Enam Tahun
Selain menaikkan harga, Nike juga mengumumkan akan kembali menjual produknya secara resmi di Amazon, setelah enam tahun vakum. Sejak keluar dari platform pada 2019, Nike memilih fokus pada penjualan langsung melalui situs web dan toko resminya. Selama masa itu, produk Nike di Amazon dijual melalui pedagang independen, yang kerap menjadi sorotan karena isu orisinalitas dan layanan purna jual.
Keputusan untuk kembali ke Amazon merupakan bagian dari strategi CEO Elliott Hill dalam memperluas jangkauan pasar dan menghadapi persaingan dari merek-merek baru yang lebih segar dan cepat mengikuti tren.
“Kembalinya Nike ke Amazon di AS merupakan bagian dari investasinya untuk menjangkau lebih banyak konsumen,” tulis laporan Reuters.
Selain Amazon, Nike juga memperluas distribusi ke pengecer fisik baru, termasuk jaringan department store seperti Printemps.
Dampak Perang Dagang dan Produksi Global
Langkah kenaikan harga ini disebut-sebut juga tak lepas dari dampak perang tarif antara AS dan China, yang memengaruhi rantai pasok global. Nike masih banyak mengandalkan produksi alas kaki dari China dan Vietnam, yang berarti gejolak tarif dan biaya impor bisa langsung berdampak pada struktur harga mereka.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran bahwa harga produk bisa menjadi kurang kompetitif, apalagi di tengah naiknya biaya produksi dan logistik secara global.
Dengan rencana ini, konsumen Nike diharapkan siap menghadapi kenaikan harga yang dimulai pekan depan, terutama untuk lini dewasa. Sementara kembalinya ke Amazon bisa menjadi kabar baik bagi mereka yang menginginkan akses lebih mudah terhadap produk-produk Nike secara online—dengan jaminan keaslian dan dukungan layanan resmi. (aye)