SUARAGONG.COM – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Jawa Timur kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat industri keuangan lokal. Melalui kegiatan evaluasi kinerja yang berlangsung di Kantor OJK Daerah Istimewa Yogyakarta. Lembaga ini mengundang para pelaku Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) se-Jawa Timur (Jatim) untuk membahas langkah penguatan pada sektornya.
Penguatan BPR dan BPRS se-Jatim: Digitalisasi dan Konsolidasi
Dengan tema “Penguatan Struktur dan Daya Saing BPR dan BPRS Jawa Timur Melalui Konsolidasi, Perbaikan Tata Kelola, dan Akselerasi Digitalisasi,”. Evaluasi tersebut tidak hanya menjadi ajang refleksi, tetapi juga penyusunan strategi ke depan. Fokus utama pembahasan meliputi implementasi Undang-Undang No.4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Jasa Keuangan (UU P2SK), roadmap 2024-2027 untuk industri BPR dan BPRS. Serta penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Privat (SAK EP).
Yunita Linda Sari, Kepala OJK Provinsi Jawa Timur, menekankan pentingnya sinergi antar-stakeholder. Hal ini untuk menghadapi tantangan yang terus berkembang di sektor ini.
“Kami berharap evaluasi ini dapat mempererat kolaborasi antara OJK, industri BPR dan BPRS, serta asosiasi agar manfaatnya semakin dirasakan masyarakat luas,” ungkapnya.
Langkah Perizinan Ekosistem Pembayaran Digital
Pada kesempatan itu, narasumber dari Bank Indonesia menyoroti langkah-langkah perizinan yang diperlukan agar BPR dan BPRS dapat berpartisipasi dalam ekosistem pembayaran digital. Sementara itu, Bank BCA memberikan wawasan terkait penerapan tata kelola yang baik untuk mengantisipasi disrupsi digital di sektor perbankan.
Baca Juga : Gaes !!! Komisi C DPRD Jateng Kunjungi Bank UMKM Jatim
Menariknya, sesi ini juga menampilkan cerita sukses dari BPR Danagung Yogyakarta, yang berbagi pengalaman mereka dalam proses konsolidasi yang berhasil. Para peserta memperoleh banyak pelajaran berharga dari praktik terbaik ini, terutama dalam mengatasi tantangan yang muncul selama proses integrasi.
Di penghujung acara, peserta diajak mengunjungi Desa Wisata Wukirsari di Bantul. Desa ini dikenal dengan produk unggulannya, Batik Giriloyo, yang telah didukung oleh Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Bantul. Kunjungan ini bertujuan menginspirasi BPR dan BPRS untuk memanfaatkan potensi pembiayaan bagi UMKM lokal, yang dapat meningkatkan daya saing ekonomi regional dengan dukungan akses ke lembaga keuangan resmi. (Aye/sg)
Baca Artikel Berita Terupdate Lain dari Suaragong di Google News.