Operasi Zebra 2025 Ketika Polisi Fokus Lindungi Pejalan Kaki Rentan
Share
SUARAGONG.COM – Operasi Zebra 2025 baru aja dimulai, dan kali ini polantas gak cuma tilang orang yang kebut-kebutan atau menerobos lampu merah. Ada misi keren banget perlindungan pejalan kaki rentan jadi fokus utama. Jadi, Operasi Zebra bukan cuma soal hukum, tapi juga soal kemanusiaan di jalan raya.
Kebijakan Baru Prioritaskan Pejalan Kaki
Kakorlantas Polri, Irjen Agus Suryonugroho, menegaskan kalau pejalan kaki adalah kelompok paling rawan di jalan raya. Makanya, dalam operasi ini, mereka jadi prioritas perlindungan. Prinsip dasarnya? Vision Zero gak ada korban jiwa yang bisa diterima dan Hierarchy of Road Users, di mana pejalan kaki punya posisi tertinggi.
Gak cuma menindak, tapi Korlantas juga mendorong edukasi. Personel polisi dipandu untuk bersikap humanis, sabar, dan komunikatif ke masyarakat. Mereka enggak cuma hitung tilang, tapi nilai keberhasilan dari penurunan kecelakaan dan peningkatan kepatuhan masyarakat.
Baca juga: Polres Malang Mulai Operasi Zebra 2025
Strategi untuk Lindungi Pejalan Kaki Rentan
Biar perlindungan ke pejalan kaki benar-benar jalan, Korlantas ngeluarin 5 strategi penting edukasi publik, patroli intensif, kolaborasi instansi terkait, intervensi aturan prioritas, dan evaluasi kinerja polisi berbasis keselamatan, bukan semata jumlah tilang. Pendekatan humanis ini diapresiasi banyak pihak. Pengamat dari Nasky Milenial Center bilang bahwa cara Polri kali ini bukti nyata kepemimpinan moral gak cuma menegakkan hukum, tapi menjaga kemanusiaan di jalan.
Baca juga: Polri Resmi Menggelar Operasi Zebra Jaya 2025
Operasi Zebra Krakatau 2025 di Lampung Tegas Tapi Humanis
Operasi Zebra bukan cuma di skala nasional aja, lho. Di Lampung, ada Operasi Zebra Krakatau 2025 yang juga dimulai periode 17–30 November.
Di apel gelar pasukan, Kapolres Lampung Utara menyatakan bahwa operasi ini bukan cuma soal tilang, tapi juga edukasi dan preventif. Polres menindak 8 pelanggaran utama yang dinilai paling bahaya pakai HP sambil nyetir, mabuk, pengemudi di bawah umur, lawan arus, boncengan lebih dari satu, kecepatan tinggi, enggak pakai helm/sabuk, dan kendaraan ODOL (over dimension / over load).
Personel ditempatkan di titik rawan kecelakaan seperti jalan lintas, dekat sekolah, dan persimpangan. Tapi yang menarik pendekatan utamanya tetap humanis tapi tegas. Mereka tetap edukatif, kasih imbauan, brosur, bahkan sosialisasi di sekolah, tapi kalau pelanggaran fatal, tetap ditindak.
Baca juga: Radiasi C-137 di Cengkeh Lampung Terungkap
Angka Kecelakaan di Wilayah Polda Metro Serem Banget
Sayangnya, fokus perlindungan dan penertiban lalu lintas ini sangat penting banget, karena data kecelakaan menunjukkan tren yang mengkhawatirkan. Menurut Wakapolda Metro Jaya, dari Januari sampai Oktober 2025, tercatat 11.604 kecelakaan di wilayah hukumnya, dengan 659 korban meninggal dunia.
Data ini jadi alarm keras penegakan aturan lalu lintas bukan sekadar gengsi, tapi nyawa orang bisa taruhannya. Operasi Zebra Jaya pun melibatkan 2.939 personel gabungan Polri, TNI, Dishub, dan lembaga lain demi menekan angka kecelakaan.
Baca juga: Rombongan Penyanyi Cantika Davinca Alami Kecelakaan Maut
Kenapa Operasi Zebra 2025 Ini Beda Banget?
- Human di Jalan Raya
Operasi Zebra 2025 jelas banget menekankan sisi kemanusiaan bukan cuma razia, tapi jaga nyawa. Fokus ke pejalan kaki rentan menunjukkan Polri gak cuma hakim di jalan, tapi juga pelindung warganya. - Kolaborasi Pintar
Dalam Zebra Krakatau, polisi melibatkan Dishub, Satpol PP, TNI, dan elemen masyarakat. Ini berarti pendekatan integratif gak cuma polisi yang marah-marah, tapi juga edukasi bareng ke sekolah dan komunitas. - Indikator Kinerja yang Real
Keberhasilan gak diukur dari berapa banyak tilang, tapi seberapa efektif menurunkan kecelakaan fatal. Ini shift mindset penting di penegakan lalu lintas. - Data Kecelakaan Jadi Dasar
Operasi ini bukan asal razia berdasarkan analisis data kecelakaan dan pelanggaran dari tiga bulan terakhir, sehingga tindakannya bisa lebih nendang dan relevan.
Baca juga: Operasi Zebra Semeru 2023, Polisi Imbau Konvoi Parpol Taat Lalu-lintas
Tantangan dan Harapan
Tentu, tantangannya gak kecil. Menjaga keseimbangan antara penegakan hukum yang tegas dengan edukasi humanis itu susah banget. Ada risiko kalau polisi dianggap terlalu lunak, tapi kalau keras bisa malah bikin rakyat antipati.
Tapi, kalau Operasi Zebra 2025 bisa benar-benar sukses dalam mengedepankan perlindungan pejalan kaki rentan dan menekan angka kecelakaan, itu bakal jadi langkah besar buat budaya keselamatan di jalan raya. Masyarakat jadi lebih peduli, polisi jadi lebih dihargai win-win. (dny)

