Malang, Suaragong – Warga di sekitar SDN 9 Tambakasri Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang mengeluhkan kondisi pagar tembok sepanjang 30 meter yang saat ini sudah retak dan miring. Kondisi itu mengancam keselamatan siswa. Warga mengaku khawatir, jika terus dibiarkan, keretakan pagar tembok berketinggian sekitar 2 meter itu semakin melebar.
“Kondisi pagar tembok itu selain miring juga banyak yang retak, kalau tidak segera di renovasi khawatir tembok itu ambruk mengenai siswa”, terang salah seorang warga.
Menanggapi kejadian tersebut, Plt Kepala SDN 9 Tambakasri Agung Setyanto S.Pd mengaku, pihaknya sudah berkordinasi dengan wali murid dalam upaya melakukan pembenahan.
“Melalui komite sekolah hal itu sudah saya sampaikan kepada wali murid bersamaan dengan acara pembagian raport pertengahan semester”, terang Agung Selasa (13/12/2023) kemarin.
Untuk memastikan kapan perbaikan pagar itu dilakukan, Agung akan menindaklanjutinya kembali dalam acara pembagian raport berikutnya tanggal 22/12/2023 mendatang. Menurut KS definitif di SDN 9 Tambakasri ini, untuk anggaran perbaikan pagar tembok di SDN Tambakasri ini tidak begitu besar yaitu hanya dikisaran Rp 3,5 juta. Dana sebesar itu didapat atas swadaya wali murid. Tetapi, agar dana itu tercukupi, untuk pengerjaan perbaikan pagar nanti akan melibatkan seluruh wali murid dengan sistem gotong royong.
Selain program perbaikan pagar tembok, Agung juga berharap di SDN 9 Tambakasri ini adanya tambahan 2 ruangan. Karena, sambung pria berkacamata ini, untuk di SDN Tambakasri, yang dinyatakan standart saat ini ada 4 ruangan.
“Karena dengan keterbatasan murid yang ada saat ini,untuk yang satu ruangan kami bagi dua yaitu kelas 3 dan kelas 1”, ungkap Plt KS di lembaga yang dihuni oleh 86 siswa ini.
Tak hanya itu,kedepan Agung juga punya wacana untuk mendirikan musholla di SDN yang berdiri tahun 1978 silam ini. Karena, dengan berdirinya musholla dilingkungan sekolah nanti, meskipun bukan untuk kegiatan rutin keagamaan. Seperti pelaksanaan shalat dhuha, yasinan dan istiqosah, musholla itu bisa untuk kegiatan yang lain.
“Untuk pelaksanaan shalat dhuha dan giat yang lain,misalkan ada musholla tetap kami laksanakan dihalaman sekolah dengan menggelar tikar. Karena jika ditaruh di musholla ya tidak muat”, ucapnya.
Ketika disinggung terkait minusnya siswa di SDN 9 Tambakasri yaitu masih dibawah 100 siswa.Menurut Agung,karena perekrutan peserta didik di SDN yang terletak di Dusun Sumber kembang ini hanya meliputi 3 RT. Dengan sumberdaya yang ada ini Ia anggap sebuah anugerah yang harus disyukuri dan dikelola dengan baik agar menjadi SDN yang unggul.
Baca juga : Gedung SDN 1 Tumpakrejo Rusak Parah, Dua Kelas Dikosongkan!
“Kami mengupayakan, walau SDN 9 Tambakasri masuk katagori kecil, tetapi. Tidak harus kalah dengan SDN besar yang lain. Meski kecil kalau dikelola dengan baik tidak akan kalah dengan SDN yang lain”, kata Agung semangat.
Akhirnya, Agung juga berharap, selain pemerintah memberikan tambahan gedung di SDN 9 Tambakasri juga tenaga didik baik guru kelas maupun guru PJOK yang saat ini masih belum ada. (sur/man)