Type to search

Gaya Hidup Trends

Parah! 5 Pemuda Tunggangi Penyu Hijau di Derawan, Viral dan Tuai Kecaman

Share
Viral sebuah Video memperlihatkan aksi tak terpuji 5 pemuda menunggangi penyu hijau di Pulau Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur

SUARAGONG.COM – Petentang-Petenteng Akhirnya Pemuda dengan aksi tak terpuji ini kena batu juga Gaes!. Sebuah video yang memperlihatkan aksi tak terpuji 5 pemuda menunggangi penyu hijau di kawasan wisata Pulau Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, viral di media sosial. Video tersebut tak perlu waktu lama untuk memancing kemarahan warganet. Aksi itu dianggap merusak ekosistem laut serta melecehkan satwa dilindungi yang menjadi ikon kebanggaan daerah yaitu penyu hijau itu sendiri. Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (18/8) malam.

5 Pemuda Tunggangi Penyu Hijau di Derawan, Polisi Segera Tindaki

Tak butuh waktu lama, aparat Polsek Pulau Derawan bergerak cepat menindaklanjuti laporan masyarakat. Kapolsek Pulau Derawan, AKP Iwan Purwanto, mengungkapkan bahwa pihaknya berhasil mengamankan lima orang pemuda yang terlibat dalam insiden itu. Mereka adalah YO (25) asal Kecamatan Pulau Derawan, FAS (21), AB (21), dan EAF (21) warga Samarinda, serta JKG (21) warga Tanah Grogot. Dari jumlah tersebut, empat orang diketahui masih berstatus mahasiswa.

“Begitu video viral, kami langsung lakukan penelusuran dan berhasil mengamankan para pelaku. Mereka kemudian dibawa ke aula Kantor Kepala Kampung Pulau Derawan untuk dimintai klarifikasi,” ujar Iwan, Selasa (19/8/2025) malam.

Klarifikasi Pelaku

Dalam forum klarifikasi yang turut melibatkan warga dan perangkat kampung itu, para pemuda mengakui kesalahannya, menyampaikan penyesalan, serta berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. Proses klarifikasi tersebut juga didokumentasikan dalam bentuk video sebagai bukti pertanggungjawaban sosial di hadapan masyarakat.

Menurut Kapolsek Iwan, tindakan menunggangi penyu hijau sangat berbahaya karena dapat mengganggu keseimbangan ekosistem laut. Penyu hijau merupakan satwa yang dilindungi secara hukum dan keberadaannya semakin terancam akibat perburuan maupun kerusakan habitat. “Penyu hijau tidak boleh disentuh, apalagi ditunggangi. Perilaku ini membuat satwa merasa terancam dan bisa berdampak pada siklus reproduksinya,” tegas Iwan.

Ia menambahkan, kasus ini harus menjadi pelajaran penting bagi wisatawan yang berkunjung ke Derawan, salah satu surga bahari Indonesia yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya. “Kami berharap semua pengunjung lebih menghormati alam dan menjaga kelestarian satwa. Jangan sampai tindakan ceroboh merusak reputasi Derawan sebagai destinasi wisata dunia,” pungkasnya.

Peristiwa ini memicu diskusi luas di media sosial. Banyak warganet mengecam keras perbuatan para pemuda, menyebutnya sebagai bentuk ketidaktahuan sekaligus kelalaian yang bisa berdampak fatal bagi keberlangsungan ekosistem laut. Sebagian lainnya menuntut agar ada sanksi tegas untuk memberi efek jera, mengingat penyu hijau termasuk satwa yang dilindungi undang-undang.

Kejadian ini kembali menegaskan pentingnya edukasi lingkungan bagi masyarakat dan wisatawan. Derawan bukan hanya tempat berwisata, tetapi juga habitat alami satwa laut yang harus dijaga kelestariannya. (Aye/sg)

Tags:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69