Paus Fransiskus kembali menyuarakan keprihatinannya atas berbagai konflik global yang terus berlanjut. Dalam pesan Natalnya, ia tidak hanya menyoroti situasi di Gaza dan Ukraina, tetapi juga menyerukan perdamaian di Mozambik, sebuah negara di Afrika Timur yang tengah berjuang melawan kemiskinan dan kekerasan.
“Dialog dan upaya mencari kebaikan bersama, yang didukung oleh iman dan niat baik, dapat mengalahkan ketidakpercayaan dan perpecahan,” ujar Paus dengan penuh harapan, menyerukan dialog sebagai kunci mengatasi perpecahan.
Baca juga : Paus Fransiskus Serukan Penyelidikan Dugaan Genosida di Gaza
Kecaman Keras terhadap Kekerasan di Gaza
Sebelumnya, pada Sabtu, Paus mengecam keras serangan udara Israel di Gaza yang ia sebut sebagai tindakan “bengis.” Perang yang dimulai sejak 7 Oktober 2023 ini telah merenggut lebih dari 45.200 nyawa, sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak.
Israel juga menghadapi tekanan dari hukum internasional. Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang. Selain itu, gugatan genosida terhadap Israel kini sedang diproses di Mahkamah Internasional.
Di tengah dunia yang dilanda konflik, seruan Paus Fransiskus menjadi pengingat pentingnya keadilan dan perdamaian. Dengan nada penuh empati dan tegas, ia menekankan bahwa hanya melalui dialog dan niat baik, manusia dapat membangun dunia yang lebih damai dan berkeadilan.
Pesan ini, yang menggema di masa Natal, menjadi panggilan universal bagi semua pihak untuk meninggalkan kebencian dan kekerasan, serta mengutamakan kemanusiaan di atas segalanya. (acs)