SUARAGONG.COM – Ketua PDHI Jatim, drh. Deddy F. Kurniawan, M.Vet, menghadiri rapat koordinasi kesiapsiagaan darurat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang digelar oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. Acara ini melibatkan lebih dari 100 peserta yang terdiri dari perwakilan dinas peternakan dan kesehatan hewan se-Jawa Timur, koperasi persusuan, mega farm, ISPI, PAVETI, PARAVETINDO, dan Industri Persusuan (IPS).
Pertemuan tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur dan dihadiri oleh Direktur PPHNak Ditjen PKH Kementerian Pertanian, serta perwakilan BPBD dan BAPPEDA Jawa Timur.
Fokus Diskusi: Ancaman Wabah PMK
Agenda utama rapat ini adalah pembahasan terkait kesiapsiagaan menghadapi ancaman wabah PMK yang kembali merebak. Dalam kesempatan ini, drh. Deddy Kurniawan menyampaikan beberapa poin penting sikap PDHI Jawa Timur:
- Kecepatan Tindakan Pemerintah:
PDHI Jawa Timur mendorong pemerintah untuk segera mengambil langkah konkret agar kesiapsiagaan tidak berubah menjadi situasi darurat yang memicu kepanikan masyarakat. Tindakan preventif dan pencegahan dini menjadi prioritas utama. - Dukungan Profesi Dokter Hewan:
PDHI Jawa Timur siap mendukung pemerintah melalui kewenangan, peran, dan fungsi profesional dokter hewan. - Diskusi Intensif Praktisi:
Praktisi dokter hewan di bidang persapian telah aktif berdiskusi, dan IDHSI (Ikatan Dokter Hewan Sapi Indonesia) akan menggelar Focus Group Discussion (FGD) tingkat nasional untuk menguatkan langkah strategis. - Reaktivasi Komite PMK:
IDHSI akan menghidupkan kembali Komite PMK yang telah terbentuk sejak 2022, melibatkan praktisi dokter hewan terkemuka dan akademisi untuk mendukung pengendalian wabah. - Penyebaran Informasi Melalui Digital:
PDHI Jawa Timur mengajak berbagai pihak untuk menyebarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) serta edukasi masyarakat melalui platform digital dan kolaborasi dengan influencer. - Program Dairy Support Unit (DSU):
PDHI Jawa Timur akan memanfaatkan program DSU yang sudah terhubung secara sinergis dengan koperasi susu se-Jawa Timur untuk menyebarluaskan informasi kesiapsiagaan. - Audiensi dengan Kepala Daerah:
Kolaborasi dengan dinas peternakan kota/kabupaten akan dilakukan untuk audiensi bersama kepala daerah guna menjelaskan urgensi tanggap darurat PMK secara profesional.
Baca juga : BPBD Jatim Siagakan Posko Bencana di Lima Titik Strategis Selama Libur Nataru
Kolaborasi Antarinstansi
Kesiapsiagaan menghadapi ancaman wabah PMK ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antarinstansi, mulai dari pemerintah daerah, dinas terkait, hingga pelaku usaha peternakan dan profesi dokter hewan. Dengan langkah bersama, diharapkan ancaman wabah ini dapat dikendalikan secara efektif tanpa menimbulkan dampak signifikan terhadap sektor peternakan dan kesehatan hewan.
“Sinergi dan komitmen semua pihak sangat diperlukan untuk menghadapi ancaman ini. PDHI Jawa Timur akan terus berada di garda depan demi melindungi masyarakat dan hewan ternak dari risiko wabah PMK,” tutup drh. Deddy. (acs)
Baca berita terupdate kami lainnya melalui google news