Pelajar Andika Lutfi Falah, Meninggal Dunia Usai Ikut Demo
Share
SUARAGONG.COM – Duka mendalam menyelimuti keluarga Andika Lutfi Falah (16), seorang pelajar SMK Negeri 14 Kabupaten Tangerang, yang meninggal dunia usai ikut dalam aksi demonstrasi di kawasan DPR/MPR RI, Jakarta, Kamis (28/8/2025).
Pelajar SMK Tangerang, Andika Lutfi Falah, Meninggal Dunia Usai Ikut Demo DPR
Andika yang masih duduk di bangku kelas 11 itu sebelumnya sempat menjalani perawatan intensif di RS Dr. Mintoharjo, Jakarta. Menurut penuturan keluarga, kondisi Andika sudah kritis sejak masuk rumah sakit pada Jumat (29/8), dengan luka berat di bagian kepala belakang akibat benturan benda tumpul.
“Ketika di rumah sakit, korban langsung masuk ICU, hampir satu hari satu malam. Kondisinya tidak sadar, sampai akhirnya dinyatakan meninggal,” kata Sugiono, Ketua RT 02/06 Puri Bidara Permai, Tigaraksa, Tangerang, Senin (1/9).
Sugiono menjelaskan, keluarga baru mendapat kabar soal kondisi Andika pada Sabtu (30/8) sore. Mereka langsung menjenguk ke rumah sakit, namun harapan untuk Andika pulih pupus setelah dokter menyatakan ia tak tertolong.
Baca Juga : DPR Rapat dengan TNI Sehari Setelah Demo Besar-Besaran
Tak Pamitan Ikut Demo
Kabar ini mengejutkan keluarga, terutama kedua orang tuanya. Sebab, mereka sama sekali tidak mengetahui bahwa Andika pergi ke Jakarta untuk mengikuti aksi demonstrasi.
“Keluarga tahunya Andika berangkat ke sekolah seperti biasa. Tidak ada kabar apa-apa. Baru tahu setelah ada informasi ia dirawat di rumah sakit,” ujar Sugiono.
Andika sendiri dikenal sebagai sosok yang sederhana dan baik di lingkungan rumah. Ayahnya sehari-hari bekerja sebagai penjual kopi keliling, sedangkan ibunya adalah ibu rumah tangga.
“Beliau anak baik, bertanggung jawab, dan mudah bergaul. Kami semua kaget dan berduka dengan kejadian ini,” tambah Sugiono.
Baca Juga : Profil Affan Kurniawan & Kronologi Tewas Dilindas Rantis
Keluarga Pilih Tidak Melanjutkan Kasus
Dalam kasus ini, pihak keluarga menyatakan sudah ikhlas dan tidak akan membawa peristiwa kematian Andika ke jalur hukum. Keluarga menganggap kejadian ini sebagai musibah dan memilih untuk menerima.
“Seluruh keluarga sudah sepakat untuk tidak melanjutkan ke proses investigasi maupun hukum. Mereka menerima dengan ikhlas atas peristiwa ini,” ucap Sugiono.
Kepergian Andika menambah daftar panjang korban jiwa dari rangkaian aksi unjuk rasa yang berlangsung sejak akhir Agustus 2025. Tragedi ini sekaligus membuka kembali perbincangan tentang keamanan pelajar yang ikut turun ke jalan dalam aksi protes besar-besaran.
Kini, di kampung halamannya, suasana duka masih menyelimuti rumah sederhana keluarga Andika. Para tetangga dan kerabat berdatangan untuk memberikan doa dan dukungan moral. Meski usia masih sangat muda, Andika meninggalkan kesan mendalam bagi lingkungan sekitarnya sebagai anak baik yang terlalu cepat pergi. (Aye/sg)

