Ada Reshuffle di Kementerian ESDM Mendadak?
Share
SUARAGONG.COM – Hari Rabu, 17 September 2025, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, resmi melantik pejabat tinggi madya ESDM baru di Gedung Chairul Saleh, Kantor Sekretariat Jenderal ESDM. Pelantikan ini bagian dari reshuffle di internal ESDM, sebagian keputusan sudah tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) No. 147/TPA Tahun 2025.
Siapa Aja yang Bergeser dan Dapat Kursi Baru
Berikut daftar pejabat yang dipindah / diangkat:
| Jabatan Baru | Nama | Jabatan Lama |
|---|---|---|
| Sekretaris Jenderal (Sekjen) ESDM | Prof. Ahmad Erani Yustika | Kepala Sekretariat Wakil Presiden (Kementerian ESDM) |
| Inspektur Jenderal (Irjen) ESDM | Irjen Pol Yudhiawan | Pati Bareskrim Polri (Kementerian ESDM) |
| Staf Ahli Bidang Perencanaan Strategis | Ir. Jisman P. Hutajulu, M.M. | Direktur Jenderal Ketenagalistrikan (Kementerian ESDM) |
| Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) | Dr. Ir. Dadan Kusdiana, M.Sc. | Sekretaris Jenderal ESDM (Kementerian ESDM) |
Baca juga: Stok BBM Swasta Kosong, Wamen ESDM Ungkap Biang Keroknya
Kenapa Perubahan Ini Penting
Aku rangkum beberapa alasan kenapa reshuffle dan pelantikan pejabat tinggi madya ESDM ini gak cuma sekedar ganti orang
- Tingkatkan Produktivitas dan Akuntabilitas
Bahlil bilang, perubahan jabatan ini dimaksudkan agar capaian KPI Kementerian ESDM makin nyata. - Fokus ke Lifting Migas dan Hilirisasi
Sekjen yang baru Ahmad Erani ditugasi untuk langsung ngacir kerjasama dan koordinasi soal target lifting migas dan percepatan hilirisasi. - Penguatan Pengawasan dan Tata Kelola
Irjen punya peran penting untuk kolaborasi dengan Direktorat Penegakan Hukum, terutama terkait persoalan tambang, supaya regulasinya jalan dan pelanggar ditindak. - Transisi Energi dan Sinergi Instansi
Dengan adanya Sekjen DEN baru pula, Bahlil berharap transisi energi, termasuk pengembangan nuklir, makin mendapat dukungan integratif antar unit di ESDM.
Baca juga: Pemangkasan Anggaran Kementerian ESDM Berisiko Ganggu Sektor Energi
Profil Singkat Pejabat Baru
Sedikit spotlight ke beberapa nama biar makin kenal:
- Ahmad Erani Yustika
Ekonom yang sebelumnya jadi Kepala Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional serta komisaris di PT Pertamina Patra Niaga. - Irjen Pol Yudhiawan
Dari latar kepolisian (Bareskrim Polri) dulu, sekarang dipercaya pegang Inspektur Jendral ESDM. - Jisman P. Hutajulu
Dulu Dirjen Ketenagalistrikan, sekarang sebagai Staf Ahli Perencanaan Strategis, punya background teknis, jadi perannya bukan cuma administratif. - Dadan Kusdiana
Meski harus lepas jabatan Sekjen ESDM, dia pindah ke posisi Sekretaris Jendral DEN. Ganti posisi tapi tetap di lingkup energi nasioanl.
Baca juga: Menteri ESDM Soroti Masalah Tata Kelola Minyak Bumi Indonesia dan Rencana Peningkatan Produksi
Tantangan dan Harapan
Setiap pergantian pejabat itu selalu punya potensi dan tantangan. Ini beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Harus cepat beradaptasi
Pejabat baru harus langsung ngerti kondisi lapangan, regulasi, stakeholder dan target kerja agar tidak kehilangan momentum. - Koordinasi antar unit
Seringnya masalah di ESDM bukan cuma satu pihak lintas unit misalnya ditjen, inspektorat, DEN harus nyambung supaya program bisa jalan optimal. - Keterbukaan dan transparansi
Publik dan stakeholder sektor energi/minerba pasti ngeliatin. Pastikan proses dan langkah-langkah baru komunikasinya jelas dan akuntabel. - Berfokus ke target nyata
Bukan cuma ganti nama di jabatan, tapi target seperti pengurangan impor energi, produksi migas, pengembangan EBTKE (Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi) dan transisi energi harus makin kelihatan hasilnya.
Baca juga: UI Tangguhkan Kelulusan S3 Menteri ESDM Bahlil Lahadalia
Jadi Intinya
- Hari ini ESDM resmi punya wajah baru di beberapa posisi kunci Sekjen, Irjen, Staf Ahli, dan Sekjen DEN.
- Reshuffle ini gak sembarangan fokusnya ke akselerasi kerja, pengawasan, hilirisasi dan kelangsungan transisi energi.
- Behind the scenes, perubahan ini juga jadi sinyal bahwa pemerintah pengen kerja gak cuma formalitas, tapi lebih ke implementasi nyata.
So, kalau ditanya perubahan ini bakal berpengaruh nggak ke keseharian kita? bisa jadi iya, terutama di soal harga energi, regulasi tambang, dan pasokan migas. Tapi tentu butuh waktu supaya efeknya terasa ke masyarakat paling bawah. (dny)

