SUARAGONG.COM – Pelantikan Walikota Surabaya dilaksanakan hari ini (20/02/2025). Pasangan Eri Cahyadi dan Armuji berhasil memenangkan pilkada 2024 melawan kotak kosong alias tanpa lawan. Cak Eri, sapaan akrab Eri Cahyadi ini berhasil menjabat kembali sebagai walikota Kota terbesar kedua di Indonesia itu.
Dalam momentum bersejarah ini, Eri Cahyadi mengambil sikap tegas dengan menolak kiriman karangan bunga dari berbagai pihak. Keputusan tersebut didasarkan pada keinginannya untuk menjaga kesederhanaan serta mengutamakan penggunaan anggaran yang lebih bermanfaat bagi masyarakat.
Baca Juga: Pj Wali Kota Batu Lantik 8 Pejabat Tinggi Pratama
Alasan Penolakan Karangan Bunga dalam Pelantikan Walikota Surabaya
Dalam pernyataannya, Eri Cahyadi menegaskan bahwa dana yang biasanya digunakan untuk mengirimkan karangan bunga lebih baik dialihkan untuk membantu warga yang membutuhkan. “Saya sangat menghargai dukungan dan doa dari semua pihak, tetapi alangkah lebih baik jika dana tersebut disalurkan untuk kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat Surabaya,” ujarnya.
Keputusan ini mendapat respons positif dari berbagai kalangan, termasuk tokoh masyarakat dan netizen. Banyak yang menilai langkah ini mencerminkan komitmen Eri Cahyadi untuk memimpin dengan penuh kesederhanaan dan fokus pada kepentingan rakyat.
Reaksi Masyarakat
Sejumlah warga Surabaya mengapresiasi kebijakan tersebut. “Ini langkah yang bagus, karena bisa mengurangi pemborosan dan lebih memprioritaskan kepentingan rakyat,” kata Rina, seorang warga Surabaya. Sementara itu, beberapa pelaku usaha di bidang florist mengaku memahami keputusan tersebut meskipun mereka juga berharap adanya solusi lain untuk tetap mendukung bisnis lokal.
Fokus Kepemimpinan Eri Cahyadi
Dalam pelantikannya, Eri Cahyadi menegaskan komitmennya untuk melanjutkan pembangunan kota yang lebih inklusif dengan tagar “SURABAYA HEBAT” dan “SURABAYA WANI” dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
Beberapa program prioritas yang akan dijalankan antara lain peningkatan layanan kesehatan, pendidikan, serta pengembangan ekonomi berbasis UMKM. Dengan sikap tegas dalam menolak karangan bunga, Eri Cahyadi ingin memberikan pesan bahwa kepemimpinannya akan berfokus pada efisiensi, transparansi, dan kepentingan masyarakat di atas segalanya.
Langkah ini diharapkan menjadi awal dari kepemimpinan yang lebih proaktif dan berorientasi pada kebutuhan rakyat Surabaya. (PGN)
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News