Type to search

Pemerintahan Probolinggo

Pelatihan Penerapan SPM di Posyandu Kecamatan Kanigaran

Share
Komitmen memperkuat layanan dasar masyarakat ditunjukkan lewat pelatihan penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM)

SUARAGONG.COM – Komitmen memperkuat layanan dasar masyarakat ditunjukkan lewat pelatihan penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Digelar untuk kader Posyandu se-Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo. Kegiatan berlangsung di Pendopo Kecamatan Kanigaran, Senin (14/7/2025), dan dibuka langsung oleh dr. Evariani Aminuddin, Ketua Tim Pembina Posyandu Kota Probolinggo.

Dalam sambutannya, dr. Evariani menekankan pentingnya pelatihan ini sebagai adaptasi terhadap pergeseran kebijakan pengelolaan Posyandu yang kini tak lagi sepenuhnya di bawah Dinas Kesehatan, melainkan berada dalam tanggung jawab Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

“Sekarang pertanggungjawabannya kepada Menteri Dalam Negeri, bukan lagi Dinkes ataupun Dinsos. Tapi dinas-dinas itu tetap jadi pelaksana berdasarkan bidang SPM-nya,” jelas dr. Evariani.

Integrasi Lintas OPD untuk Pelayanan Holistik

Sebanyak enam Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilibatkan dalam penerapan SPM, yakni bidang pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, sosial, serta trantibum dan perlindungan masyarakat. Tujuannya, menciptakan pelayanan lintas sektor yang terintegrasi, menjawab kebutuhan masyarakat secara komprehensif.

SPM digunakan sebagai alat ukur kinerja, dasar dokumentasi kegiatan, hingga pedoman dalam pelaporan dan evaluasi. “Tanpa SPM, kegiatan bisa mubazir. Kita tidak punya dasar kuat untuk membuktikan arah dan hasil kerja,” ujar dr. Evariani.

Ia juga mendorong kader untuk aktif menyampaikan edukasi SPM ke tingkat kelurahan dan Posyandu lainnya, membangun pemahaman yang seragam di seluruh jaringan kader.

Kader Posyandu sebagai Agen Literasi SPM

Selain menerima materi teori, para kader juga berdiskusi tentang tantangan implementasi SPM di lapangan. Pemahaman terhadap indikator dan pelaksanaan teknis menjadi pekerjaan rumah utama yang harus diteruskan hingga tingkat akar rumput.

“Ibu-ibu harus punya mindset soal SPM. Ini bukan sekadar tugas administratif, tapi dasar kita dalam bekerja untuk masyarakat,” tegasnya.

Legislatif Dukung Kader Posyandu Jadi Ujung Tombak Pelayanan

Dukungan legislatif turut terlihat lewat kehadiran Ketua Komisi 1 DPRD Kota Probolinggo Isah Junaidah dan anggota Komisi 1 Nur Hudana yang menjadi narasumber dalam pelatihan tersebut.

Isah menyampaikan bahwa Posyandu hari ini bukan hanya urusan kesehatan ibu-anak, tetapi juga menjadi garda depan dalam menyosialisasikan kebijakan pembangunan di tengah masyarakat.

Baca Juga : Pemkab Trenggalek Gelar Pelatihan Kerja Berbasis Kompetensi

Rekam Jejak Keberhasilan Posyandu Kota Probolinggo

Kota Probolinggo sebelumnya telah mencatat berbagai prestasi dalam pembinaan Posyandu. Pada tahun 2023, kota ini masuk lima besar terbaik dalam pelaksanaan Posyandu Terintegrasi tingkat Jawa Timur, menurut data Kemendagri.

Lebih lanjut, penurunan angka stunting sebesar 3,4% pada tahun 2024 juga menjadi bukti nyata kontribusi kader Posyandu. Mereka aktif dalam edukasi gizi, pemantauan tumbuh kembang anak, serta pelaporan kondisi lapangan.

Tak hanya itu, Posyandu asal Kecamatan Kanigaran juga pernah meraih Juara Harapan 1 dalam Lomba Posyandu Berprestasi tingkat Jawa Timur 2022. Memperlihatkan potensi dan semangat tinggi para kader di wilayah tersebut.

Pelatihan SPM ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat fondasi pelayanan publik berbasis komunitas. Dengan kader Posyandu sebagai ujung tombak transformasi sosial dan kesehatan masyarakat. (Duh/aye)

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *