Type to search

News

Peluncuran Assassin’s Creed Shadows Memicu Kontroversi di Jepang

Share
Peluncuran Assassin's Creed Shadows Memicu Kontroversi di Jepang

Suaragong.comAssassin’s Creed Shadows baru saja diluncurkan, namun langsung memicu kontroversi di Jepang, bahkan sampai mendapat perhatian Perdana Menteri Shigeru Ishiba.

Peluncuran Assassin’s Creed Shadows Memicu Kontroversi di Jepang

Game ini berlatar belakang Jepang feodal pada periode Sengoku dan menghadirkan dua protagonis, salah satunya adalah samurai kulit hitam pertama, Yasuke, seorang tokoh sejarah nyata.

Namun, sejumlah gamer mengkritik dua hal utama: kehadiran Yasuke dan kemunculan adegan di mana pemain dapat merusak kuil suci dalam permainan.

Ubisoft menjelaskan bahwa Shadows bukanlah permainan yang sepenuhnya akurat, melainkan “karya fiksi yang terinspirasi dari peristiwa dan tokoh sejarah nyata.”

Namun, kontroversi semakin memanas setelah seorang anggota Dewan Perwakilan Jepang, Hiroyuki Kada. Ia mengungkapkan keprihatinannya bahwa tindakan merusak lokasi nyata dalam game bisa mendorong perilaku serupa di dunia nyata.

Perdana Menteri Ishiba pun menanggapi dengan tegas, mengatakan bahwa tindakan merusak kuil adalah penghinaan terhadap bangsa dan budaya.

Ubisoft tampaknya merespon masalah ini dengan merilis patch hari pertama. Patch yang membuat beberapa objek di kuil menjadi tidak dapat dihancurkan dan mengurangi darah yang terlihat di area tersebut.

Patch ini diperkirakan untuk menghindari kecaman lebih lanjut, terutama dari pihak Jepang.

Baca Juga : Assassin’s Creed Shadows: Sekilas Preview Final Sebelum Rilis

Jangan Lupa ikuti terus Informasi, Berita artikel paling Update dan Trending Di Media Suaragong !!!. Jangan lupa untuk ikuti Akun Sosial Media Suaragong agar tidak ketinggalan di : InstagramFacebook, dan X (Twitter). (Fz).

Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *