Type to search

Malang Pemerintahan

Pembangunan Sekolah Rakyat di Kabupaten Malang Masih Digodok

Share
Lokasi pembangunan Sekolah Rakyat (SR) di wilayah Kabupaten Malang masih terus dibahas. Pada hari Kamis (17/4/2025) pagi,

MALANG, SUARAGONG.COM – Lokasi pembangunan Sekolah Rakyat (SR) di wilayah Kabupaten Malang masih terus dibahas. Pada hari Kamis (17/4/2025) pagi, Wakil Bupati Malang, Lathifah Shohib, mendampingi kunjungan Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Republik Indonesia (RI) Diana Kusumastuti, dan Dirjen Prasarana Strategis Kementerian PU RI.

Sekolah Rakyat di Kabupaten Malan Masih dalam Pembahasan

Peninjauan yang dilakukan Wakil Bupati ini dalam rangka menindak lanjuti lokasi rencana pembangunan Sekolah Rakyat di Kabupaten Malang. Direncana lokasi pembangunannya akan berada di wilayah Desa Jeru Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.

Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti mengatakan, hal ini sesuai arahan Presiden RI Prabowo Subianto, dan Menteri Sosial Mensos) bahwa akan membangun Sekolah Rakyat di seluruh Kabupaten Kota se Indonesia.

”Untuk tahap pertama, kita baru sedianya membangun 53 Sekolah Rakyat yang nanti segera difungsikan di bulan Juli. Namun sebelum membangunnya, tentunya kita harus melakukan verifikasi validasi dan mengecek satu persatu lokasi-lokasinya,” katanya.

“Salah satunya yang kita cek ini adalah yang lokasinya ada di Kabupaten Malang,” jelas Wamen PU sebelum meninggalkan lokasi.

Baca Juga : Urus Sarana Prasarana: Kota Malang Siap Gelar Sekolah Rakyat

Penilaian Lokasi Sekolah Rakyat

Diana melanjutkan, dari hasil peninjauan, pihaknya akan melakukan penilaian lokasi ini sesuai atau tidak dipergunakan sebagai lokasi Sekolah Rakyat. Tentunya, pihaknya nanti akan melakukan justifikasi untuk menentukan cocok dan tidaknya.

Digambarkan Diana, bahwa konsep Sekolah Rakyat ini meliputi sekolah di tingkat SD, SMP sampai SMA. Nantinya akan ada asrama, fasilitas olahraga, mungkin nanti ada juga tempat peribadatan dan edukasi berkebun yang dapat dimaksimalkan para pelajar.

”Karena kita juga membutuhkan dokumen amdalnya, semua yang kita pilih, yakni yang aman,” katanya.

“Kalau lokasi ini sebenarnya untuk pariwisata, dengan memiliki pepohonan yang sangat bagus sehingga sayang jika nantinya sampai kita tebangin,” lanjutnya.

Kendati demikian, dirinya akan melihat lokasi kedua yang berada di wilayah Kecamatan Bantur. Hal itu untuk memastikan lokasi di sana strategis atau tidak.

“Kalau nebang mungkin sehari bisa selesai, sebaliknya kalau menanam hingga bisa supaya pohon ini tentunya butuh puluhan tahun. Kita akan cek lokasi lagi yang ada di Kecamatan Bantur,” ujarnya. (nif/aye).

Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *