Suaragong.com – Pemerintah Indonesia terus mendorong percepatan kontribusi sektor ekonomi digital sebagai motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan kontribusi yang diproyeksikan mencapai 9% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2024, sektor ini diharapkan tumbuh hingga 19,8% pada 2045, seiring dengan kolaborasi berbagai pihak dalam mendukung visi Indonesia Emas.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Ia mengungkapkan hal ini dalam seminar bertema “Semikonduktor dan AI sebagai Penggerak Revolusi Teknologi Masa Depan” di Jakarta, Rabu (15/01/2025). Airlangga menekankan pentingnya sinergi antara semikonduktor dan kecerdasan buatan (AI), di mana AI diperkirakan akan berkontribusi hingga USD15,7 triliun secara global pada 2030, dengan 40% dari kontribusi Asia Tenggara berasal dari Indonesia.
Meski demikian, Indonesia masih menghadapi tantangan besar, termasuk ketergantungan tinggi pada impor semikonduktor. Pada 2045, nilai impor semikonduktor diperkirakan mencapai USD22,31 miliar. Pemerintah sedang menyusun roadmap ekosistem semikonduktor untuk mengatasi masalah ini.
Airlangga juga menegaskan pentingnya membangun kapasitas sumber daya manusia (SDM) dengan kerja sama internasional dan memperkuat riset serta pengembangan di sektor semikonduktor dan AI guna mendukung industri global. Hal ini menjadi bagian dari strategi untuk memastikan ekonomi digital Indonesia dapat terus berkembang dan berkontribusi maksimal pada masa depan.
Baca Juga : 10 Negara Ekonomi Terbesar Dunia 2025: AS Masih Unggul, China di Posisi Kedua
Jangan Lupa ikuti terus Informasi, Berita artikel paling Update dan Trending Di Media Suaragong !!!. Jangan lupa untuk ikuti Akun Sosial Media Suaragong agar tidak ketinggalan di : Instagram, Facebook, dan X (Twitter). (Fz/Sg).
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News