Type to search

Malang Pendidikan

Pemilihan Direktur Polinema 2025 Harapan Baru Kampus Vokasi

Share
Pemilihan Direktur Polinema 2025

MALANG, SUARAGONG.COM – Pemilihan Direktur Politeknik Negeri Malang (Polinema) periode 2025 menjadi momentum penting bagi masa depan kampus vokasi terbesar di Jawa Timur. Dari sejumlah kandidat yang mengajukan visi dan program kerja, sosok Mohamad Zenurianto, Dipl.Ing. HTL., M.Sc. tampil dengan gagasan segar melalui visi “Unggul, Humanis, dan Sejahtera.” Dengan nomor urut 3, ia menawarkan program 100 hari yang terukur, realistis, sekaligus penuh semangat pembaruan untuk membawa Polinema semakin berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional.

Visi Unggul, Humanis, dan Sejahtera

Visi yang diusung Zenurianto sarat makna. “Unggul” berarti Polinema diarahkan menjadi institusi vokasi terdepan dengan reputasi akademik dan riset kelas dunia. “Humanis” merefleksikan kampus yang ramah, inklusif, dan berpihak pada kebutuhan mahasiswa, dosen, serta tenaga kependidikan. Sementara “Sejahtera” menunjukkan tekad menghadirkan kesejahteraan nyata, baik berupa fasilitas memadai, pengembangan karier, maupun suasana kampus yang sehat secara sosial dan emosional. Filosofi ini membuat program kerjanya terasa hidup, membumi, dan memberi harapan besar bagi masa depan Polinema.

Baca juga: Menyambut Maba Baru! Polinema Gelar Meriah Expo UKM

Program 100 Hari yang Realistis dan Progresif

Zenurianto menawarkan langkah cepat melalui program 100 hari yang terukur, realistis, dan progresif. Salah satu fokus utama adalah pengembangan Gedung AC (Applied Center) dan Gedung AK (Akademik Center). Ia menegaskan kedua gedung ini bukan sekadar bangunan fisik, melainkan jantung aktivitas akademik, riset, dan inovasi. Dengan tata ruang nyaman, konsep green building, serta fasilitas digital terintegrasi, Polinema diyakini mampu menghadirkan atmosfer kampus modern yang produktif sekaligus inspiratif.

Baca juga: Jurusan Teknik Sipil Polinema Syukuri Akreditasi Unggul

Mahasiswa Jadi Pusat Pembangunan Kampus

Zenurianto menempatkan mahasiswa sebagai pusat pembangunan kampus. Ia meyakini keberhasilan Polinema diukur dari kualitas dan prestasi mahasiswanya. Dalam 100 hari pertama, ia menargetkan pembentukan pusat layanan prestasi, penyediaan beasiswa kompetitif, serta dukungan penuh bagi mahasiswa dalam kompetisi akademik, riset, hingga non-akademik di tingkat nasional maupun internasional. Selain itu, program pengembangan soft skills, pelatihan kepemimpinan, dan kolaborasi dengan industri juga disiapkan agar mahasiswa tidak hanya berprestasi di kampus, tetapi juga siap bersaing di dunia kerja global.

Baca juga: Zenurianto Sampaikan Pesan Inspiratif ke 410 MABA Teknik Sipil Polinema

Desentralisasi untuk Tata Kelola Modern Dari Pemilihn Direktur Polinema 2025

Tidak hanya soal infrastruktur dan mahasiswa, Zenurianto juga mendorong tata kelola desentralistik. Menurutnya, era modern menuntut pola pengelolaan kampus yang lebih luwes, transparan, dan partisipatif. Dalam 100 hari pertama, ia berkomitmen menyusun kerangka tata kelola yang memberi jurusan, prodi, dan unit kerja otonomi lebih luas dalam pengambilan keputusan. Dengan prinsip akuntabilitas serta digitalisasi manajemen, desentralisasi diyakini mempercepat pelayanan akademik, membuka ruang inovasi, dan meningkatkan efisiensi kerja.

Baca juga: Zenurianto Siap Pimpin Polinema dengan Visi Unggul, Humanis, dan Sejahtera

Dukungan Pemilihan Direktur Polinema dari Mahasiswa dan Dosen

Optimisme ini juga didukung mahasiswa dan dosen. Banyak yang menilai program 100 hari Zenurianto realistis sekaligus progresif. Mahasiswa melihat rencana pusat layanan prestasi sebagai jawaban atas kebutuhan mereka, sementara dosen menyambut baik gagasan desentralisasi yang memberi ruang lebih luas untuk berkreasi. Dukungan ini menegaskan bahwa visi besar Zenurianto bukan hanya wacana, melainkan aspirasi bersama.

Baca juga: Polinema Resmi Mulai Pemilihan Direktur Baru

Transformasi Polinema Menuju Kelas Dunia

Dengan semangat kerja sistematis, inovatif, dan berpihak pada civitas akademika, Mohamad Zenurianto menghadirkan harapan baru bagi Polinema dan pemilihan direktur Polinema 2025. Program 100 hari yang ia usung menjadi titik awal transformasi kampus menuju era modern, inklusif, dan berkelas dunia. Jika visi “Unggul, Humanis, Sejahtera” benar-benar terimplementasi, Polinema bukan hanya semakin kokoh sebagai perguruan tinggi vokasi unggulan di Indonesia, tetapi juga akan tampil sebagai pusat keunggulan global yang membanggakan. (ind/dny)

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *