Pemkab Bondowoso Luncurkan Aplikasi SIPenTing untuk Cegah Stunting
Share

BONDOWOSO, SUARAGONG.COM – Pemerintah Kabupaten Bondowoso bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Jember (LP2M Unej) memperkenalkan aplikasi Sistem Preventif Stunting (SIPenTing) pada Jumat (13/12/2024). Peluncuran yang berlangsung di Aula BP4D Bondowoso ini menandai langkah besar dalam upaya pencegahan stunting berbasis teknologi.
Aplikasi SIPenTing, yang saat ini diterapkan sebagai proyek percontohan di Kecamatan Grujugan, dirancang untuk memperluas akses masyarakat terhadap informasi dan layanan pencegahan stunting. Harapannya, aplikasi ini dapat digunakan secara menyeluruh di seluruh wilayah Bondowoso.
Pendekatan Kolaboratif untuk Masalah Kompleks
Kepala LP2M Unej, Prof. Dr. Yuli Witono, menjelaskan bahwa stunting adalah isu kompleks yang memerlukan pendekatan lintas sektor.
“Stunting bukanlah masalah yang bisa diselesaikan dengan satu pendekatan saja. Melalui SIPenTing, kami menawarkan solusi yang langsung dapat diakses oleh masyarakat tanpa harus mencari informasi di berbagai tempat,” ungkap Prof. Yuli.
Salah satu fitur unggulan aplikasi ini adalah kalkulator stunting, yang memungkinkan pengguna menghitung potensi risiko stunting pada anak berdasarkan data seperti usia, berat badan, dan tinggi badan. Selain itu, aplikasi ini menyediakan panduan langkah-langkah pencegahan, termasuk rekomendasi untuk berkonsultasi ke puskesmas atau layanan kesehatan lainnya jika diperlukan.
Honest Dody Molasy, Pembina Regional Centre Expertise Candidate of East Java, menekankan bahwa pengembangan aplikasi ini memerlukan waktu dan evaluasi berkelanjutan.
“Seperti aplikasi besar lainnya, penyempurnaan SIPenTing membutuhkan waktu dan masukan dari berbagai pihak. Kami terus terbuka untuk evaluasi demi memastikan manfaatnya bagi masyarakat,” jelas Honest.
Ia juga menyoroti pentingnya keterjangkauan teknologi bagi masyarakat. Berdasarkan penelitian di tiga kecamatan, mayoritas ibu muda di Bondowoso telah memiliki akses ke smartphone, sehingga aplikasi ini memiliki potensi besar untuk diadopsi secara luas.
Baca juga : Polres Bondowoso Ungkap 14 Kasus Peredaran Narkoba
Dukungan dan Komitmen Pemerintah
Plt Kepala BP4D Bondowoso, Puspo Pranoto, menyatakan bahwa SIPenTing adalah inovasi unggulan Bondowoso di bidang kesehatan masyarakat. Ia menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk memperluas penggunaan aplikasi ini ke 25 puskesmas di seluruh kabupaten.
“Ini adalah langkah awal yang penting. Kami akan terus melakukan evaluasi dan pendampingan agar aplikasi ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat,” ujar Puspo.
Puspo juga menambahkan bahwa kerja sama dengan Universitas Jember akan berlanjut, termasuk melalui program KKN dan magang mahasiswa, untuk memastikan keberlanjutan aplikasi ini.
Salah satu keunggulan SIPenTing adalah kemampuannya memberikan solusi praktis bagi masyarakat. Setelah memasukkan data anak, aplikasi akan memberi notifikasi tentang risiko stunting dan langkah-langkah yang harus dilakukan, seperti menghubungi puskesmas terdekat.
Dengan peluncuran SIPenTing, Pemkab Bondowoso menunjukkan komitmennya dalam memanfaatkan teknologi untuk menangani masalah stunting secara lebih efektif. Diharapkan, aplikasi ini mampu menjadi alat yang tidak hanya mendeteksi risiko stunting, tetapi juga membantu mengurangi angkanya secara signifikan di Bondowoso. (acs)
Baca berita terupdate kami lainnya melalui google news