Pemkab Jombang dan PT SGN Gelar Tanam Perdana Tebu Bongkar Ratoon 2025
Share
SUARAGONG.COM – Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Pertanian bersama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Pabrik Gula Tjoekir menggelar kegiatan tanam perdana tebu dalam rangka program bongkar ratoon (BR) 2025.
Pemkab Jombang dan PT SGN Gelar Tanam Perdana Tebu Bongkar Ratoon 2025
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Wakil Bupati Jombang, Salmanudin Yazid, dan dihadiri oleh Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma, Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Baginda Siagian, Asisten I Purwanto, perwakilan PT SGN, Forkopimcam, GM PG Tjoekir Aziz Purmali beserta jajaran, serta para petani tebu, Senin (20/10/2025).
Dalam sambutannya di Desa Ceweng, Kecamatan Diwek, Wabup Salmanudin menegaskan bahwa sektor pertanian dan perkebunan meski bukan penopang utama ekonomi daerah, tetap memiliki peranan penting dalam menggerakkan berbagai sektor lain.
“Pembangunan sektor perkebunan di Kabupaten Jombang meliputi komoditas tebu, tembakau, dan kopi yang memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan. Luas tanam tahun 2024 tercatat, tebu sebesar 10.157 hektare, tembakau 6.154 hektare, dan kopi 1.902 hektare,” ujarnya.
Baca Juga : Khusnul Khuluk Keluhkan Krisis Tetes Tebu di Jatim
Memperbaharui Lahan Tebu
Program Tanam Tebu bongkar ratoon, lanjut Salmanudin, merupakan langkah strategis memperbaharui lahan tebu yang sudah tidak produktif dengan tanaman baru yang lebih unggul dan berteknologi modern.
“Bongkar ratoon diharapkan mampu meningkatkan produktivitas tebu Jombang, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Langkah ini menjadi bagian penting dalam mendukung target swasembada gula konsumsi nasional tahun 2027,” ungkapnya.
Ia juga mengajak seluruh pihak—mulai dari petani, penyuluh, pabrik gula, lembaga keuangan hingga akademisi—untuk terus bersinergi memperkuat rantai nilai industri gula di daerah.
“Mari jadikan tanam perdana ini sebagai semangat baru. Guna mengelola pertanian dengan lebih profesional, efisien, dan ramah lingkungan. Semoga Kabupaten Jombang dapat menjadi salah satu lumbung tebu unggulan di Jawa Timur, bahkan di tingkat nasional,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Ditjen Perkebunan, Baginda Siagian, menjelaskan bahwa bongkar ratoon merupakan upaya mengganti tanaman tebu. Di mana telah 3 kali panen karena penurunan produktivitas, dengan bibit unggul baru.
“Jika produktivitas meningkat, otomatis produksi gula nasional juga ikut naik. Kebutuhan gula konsumsi nasional mencapai jutaan ton per tahun. Dan melalui program bongkar ratoon ini diharapkan swasembada gula bisa tercapai pada 2027,” paparnya.
Baginda menambahkan, target gula konsumsi nasional mencapai 3,9 juta ton yang harus dipenuhi oleh PT SGN hingga 2027.
“Kami mengimbau seluruh pihak, baik Pemerintah Daerah, PG Tjoekir, PG Djombang Baru, maupun para petani. Untuk bersama-sama menyukseskan program swasembada gula nasional,” pungkasnya. (Aye/sg)

