Pemkab Probolinggo Imbau Wisatawan Tak Gunakan Motor Matic ke Bromo
Share

PROBOLINGGO, Suaragong.com – Memasuki libur panjang dan menjelang pelaksanaan upacara adat Yadnya Kasada, Pemkab Probolinggo melalui Dishub Probolinggo mengimbau wisatawan untuk tidak menggunakan sepeda motor matic saat menuju kawasan wisata Gunung Bromo, Kamis (5/6).
Himbauan Dikeluarkan Dishub Probolinggo
Imbauan ini dikeluarkan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Probolinggo sebagai langkah pencegahan mengingat tingginya angka kecelakaan di jalur Sukapura yang ekstrem dan curam.
“Kami menghimbau kepada seluruh pengunjung dan wisatawan untuk tidak menggunakan motor matic saat menuju atau kembali dari Bromo. Ini demi keselamatan bersama,” tegas Kepala Dishub Kabupaten Probolinggo, Edy Suryanto.
Menurutnya, sepeda motor matic tidak dirancang untuk medan berat seperti tanjakan dan turunan tajam di kawasan jalur Sukapura.
Sistem motor metic menggunakan pengereman tertutup, transmisi otomatis tanpa engine brake, serta traksi ban belakang yang kurang stabil menjadi faktor kerawanan yang patut dikhawatirkan.
Baca Juga: Percobaan Penjamberetan di Probolinggo, Korban Selamat
Pemkab Probolinggo: Menimbang Hasil Kajian Berbagai Elemen Pemerintahan
Imbauan ini merupakan hasil kajian Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ), yang terdiri dari Dishub, kepolisian, TNI, pengelola wisata, dan pemerintah daerah.
Sebagai bagian dari sosialisasi, Dishub telah memasang banner larangan di sejumlah titik strategis di Kecamatan Sukapura, pintu utama menuju Bromo.
“Kami sengaja pasang malam ini karena besok sudah memasuki long weekend. Harapannya, wisatawan sudah terinformasi sejak awal,” ujar Edy.
Selain banner, imbauan juga disebarluaskan melalui media sosial dan kerja sama dengan pelaku wisata lokal.
Wisatawan Disarankan Pakai Motor Manual
Wisatawan ada baiknya menggunakan motor manual atau mobil berpenggerak empat roda (4WD), atau memanfaatkan jasa jeep lokal yang disiapkan warga sekitar.
Yadnya Kasada akan berlangsung pertengahan Juni, ribuan pengunjung diperkirakan akan datang ke acara tersebut, yang mana akan meningkatkan kepadatan dan risiko kecelakaan.
Oleh karena itu, Pemkab menekankan bahwa keselamatan merupakan prioritas utama.
“Kami tidak melarang masyarakat untuk berwisata, tetapi kami tekankan pentingnya keselamatan. Jangan sampai liburan berubah menjadi musibah,” pungkas Edy. (Adj)
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News