Pemkab Probolinggo Dorong Pengelolaan Jembatan Kaca Bromo
Share

SUARAGONG.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sektor pariwisata, khususnya di kawasan Bromo Tengger Semeru (BTS) yang menjadi salah satu destinasi unggulan di Provinsi Jawa Timur.
Salah satu langkah nyata yang diambil adalah melakukan koordinasi langsung dengan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) Republik Indonesia di Jakarta pada Selasa, 15 April 2025.
Koordinasi Strategis dengan Kementerian Kehutanan
Kunjungan tersebut dipimpin langsung oleh Gus Haris, didampingi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto, serta sejumlah pejabat terkait. Seperti Inspektur Imron Rosyadi, Kepala Bapelitbangda M. Sjaiful Efendi, Kepala BPPKAD Kristiana Ruliani, Kepala Disporapar Heri Mulyadi, dan Kepala Bagian Hukum Adhy Catur Indra Bawono.
Baca Juga: Ahmad Dhani dan Pemkab Probolinggo Promosikan Wisata Bromo
Pertemuan yang dilangsungkan di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta. Yang bertujuan untuk membahas rencana hibah dan pengelolaan beberapa fasilitas strategis dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo Tengger Semeru. Fasilitas tersebut meliputi Jembatan Kaca, Terminal Wisata Seruni Point (Tahap I), serta Gerbang Wisata Sukapura (Tahap IV).
Kehadiran rombongan Pemkab Probolinggo disambut oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kemenhut RI, Ammy Nurwati. Dalam suasana yang hangat dan produktif, kedua belah pihak membahas berbagai potensi kerja sama untuk mengoptimalkan pemanfaatan kawasan tersebut.
Pengajuan Hibah dan Skema Pengelolaan Bersama
Salah satu poin utama dalam pertemuan tersebut adalah penyerahan surat permohonan hibah pengelolaan Jembatan Kaca oleh Gus Haris kepada Sesditjen KSDAE. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Pemkab Probolinggo untuk mendapatkan kewenangan dalam pengelolaan langsung kawasan wisata tersebut secara lebih maksimal.
Ammy Nurwati menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif Pemkab Probolinggo. Ia menegaskan pentingnya sinergi antar lembaga dalam mendukung pemanfaatan kawasan dan pengelolaan aset negara secara optimal dan berkelanjutan.
Gus Haris menuturkan bahwa pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari diskusi sebelumnya yang dilakukan di lingkungan Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, mengenai rencana kerja sama pemanfaatan kawasan wisata Jembatan Kaca di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.
Optimalisasi Potensi Ekonomi dan Pariwisata
Menurut Gus Haris, pengelolaan jembatan kaca ke depannya akan dilaksanakan berdasarkan perjanjian kerja sama antara Pemkab Probolinggo dan Kemenhut. Dengan tetap berlandaskan pada ketentuan peraturan perundang-undangan. Terutama Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.
Ia juga menambahkan bahwa optimalisasi kawasan tersebut diharapkan dapat memberikan dampak ganda (multiplier effect) yang signifikan, baik dari segi peningkatan sektor pariwisata, pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat, hingga peningkatan pendapatan negara dan Pendapatan Asli Daerah (duh/PGN).
Baca Juga Artikel Berita Lain Dari Suaragong di Google News