Pemkab Probolinggo Imbau ASN Bela dan Beli Produk UMKM
Share

SUARAGONG.COM – Di era sekarang, mendukung UMKM bukan cuma sekadar tren, tapi juga langkah nyata buat membangun ekonomi lokal. Nah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo makin serius dalam mengembangkan UMKM dengan menggerakkan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk aktif membeli produk lokal.
Pemkab Probolinggo Tekankan ASN Beli Produk UMKM Lokal
Lewat sosialisasi pelaporan belanja produk UMKM yang digelar Rabu (5/3/2025) oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP). Bersama Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo). Gerakan ini diharapkan bisa memperluas pasar dan meningkatkan daya saing UMKM di Kabupaten Probolinggo.
Acara ini berlangsung di ruang PRIC Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Probolinggo dan dihadiri oleh perwakilan dari seluruh Perangkat Daerah dan Kecamatan di Kabupaten Probolinggo. Mereka nantinya akan jadi garda terdepan dalam mensosialisasikan program ini kepada seluruh ASN di instansinya masing-masing.
Gerakan Bela dan Beli Produk UMKM sendiri merupakan program unggulan yang diinisiasi oleh Bupati Probolinggo. Guna meningkatkan keberlanjutan usaha mikro dan menggerakkan ekonomi daerah. Ini bukan cuma ajakan untuk belanja produk lokal, tapi juga bentuk kepedulian nyata terhadap pengusaha kecil agar bisa bertahan dan berkembang di tengah persaingan pasar.
ASN Wajib Beli Produk UMKM Lokal
Menurut Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Ahli Muda dari DKUPP Kabupaten Probolinggo, Supami, program ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Bupati Probolinggo Nomor 9 Tahun 2024 yang mewajibkan ASN untuk membeli produk UMKM lokal. Nggak main-main, aturan ini dibuat untuk memastikan bahwa ASN sebagai bagian dari pemerintah benar-benar berkontribusi dalam memajukan ekonomi daerah.
“Kegiatan ini sangat penting sebagai bagian dari upaya mendukung sektor UMKM di Kabupaten Probolinggo. Melalui aplikasi pelaporan belanja produk UMKM, ASN dapat membeli produk lokal dan turut membantu meningkatkan penjualan serta daya saing pelaku usaha mikro di daerah ini,” jelas Supami.
ASN yang membeli produk UMKM juga harus melaporkan pembeliannya melalui Simadu Probolinggo, platform digital yang berfungsi sebagai etalase dan dashboard produk UMKM lokal. Dengan adanya platform ini, proses transaksi dan pelaporan jadi lebih transparan serta mudah dilakukan.
Baca Juga : Lamongan Dorong Perekonomian Melalui Pengembangan Infrastruktur dan UMKM
Simadu Probolinggo, Marketplace UMKM Lokal
Di zaman digital seperti sekarang, nggak ada alasan buat nggak mendukung produk lokal. Dengan hadirnya Simadu Probolinggo, ASN bisa lebih gampang cari dan beli produk UMKM yang sudah terdaftar. Simadu bukan sekadar tempat jualan, tapi juga jadi sistem yang mendukung transparansi serta pengelolaan belanja ASN terhadap produk UMKM.
“Simadu Probolinggo berperan penting dalam mempermudah ASN dalam membeli produk yang telah terdaftar serta memberikan transparansi dalam proses belanja produk UMKM. Dengan adanya aplikasi ini, ASN dapat lebih mudah mengakses produk UMKM dan melaporkan pembelian mereka secara langsung, sehingga tercipta dukungan yang lebih terorganisir dan terukur untuk produk-produk lokal,” tambah Supami.
Bisa dibilang, ini adalah win-win solution. ASN bisa memenuhi kewajibannya dengan mudah, sementara pelaku UMKM mendapatkan pasar yang lebih luas. Jadi, nggak ada alasan lagi buat ragu mendukung UMKM lokal!
Baca Juga : Bupati Jember Buka Festival Kuliner Pandalungan 2025, Apresiasi UMKM
Dampak Positif Gerakan Bela dan Beli UMKM
Gerakan ini nggak cuma sekadar beli produk lokal, tapi juga punya dampak besar dalam membangun perekonomian daerah. Dengan meningkatnya penjualan UMKM, otomatis pengusaha mikro bisa lebih berkembang, membuka lapangan kerja baru, dan mengurangi ketergantungan pada produk luar daerah.
Menurut Supami, jika gerakan ini berjalan dengan baik, UMKM di Kabupaten Probolinggo bisa semakin maju dan punya daya saing tinggi. “Hal ini juga diharapkan bisa mengurangi ketergantungan pada produk luar daerah dan memperkuat ekonomi lokal,” ujarnya.
Selain itu, program ini juga bisa mempererat hubungan antara pemerintah daerah dan pelaku UMKM. Kolaborasi yang kuat antara keduanya bisa menciptakan ekosistem bisnis yang sehat dan berkelanjutan. (Duh/aye)
Baca Juga Artikel Berita Terbaru Lainnya Dari Suaragong di Google News