Type to search

Pemerintahan Probolinggo

Jelang Nataru, Pemkab Probolinggo Perkuat Sinergi TPID untuk Jaga Inflasi

Share
Pemkab Probolinggo Matangkan Peta Jalan TPID 2025

SUARAGONG.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo terus memperkuat langkah pengendalian inflasi lewat koordinasi lintas sektor. Komitmen itu ditunjukkan melalui kegiatan Capacity Building Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bertema “Sinergi Peta Jalan TPID Jatim & TPID Kabupaten Probolinggo Dalam Rangka Pengendalian Inflasi yang Lebih SAE”. Yang digelar di Ruang Pertemuan Argopuro, Kamis (27/11/2025).

Pemkab Probolinggo Matangkan Peta Jalan TPID 2025 Untuk Antisipasi Inflasi di Akhir Tahun

Kegiatan yang difasilitasi Bagian Perekonomian dan SDA Setda Kabupaten Probolinggo ini diikuti oleh berbagai OPD terkait komoditas dan pengendalian inflasi. Hadir Sekda Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto, Asisten Perekonomian dan Pembangunan M. Sjaiful Efendi, serta narasumber dari Biro Perekonomian Setda Provinsi Jawa Timur, Dedi Haryono.

Acara tersebut menjadi ruang kolaborasi untuk memperkuat pemahaman mengenai dinamika inflasi, menyelaraskan strategi pusat-daerah, serta memastikan TPID bekerja efektif menghadapi potensi gejolak harga.

Perangkat Daerah Diminta Kompak Hadapi Tantangan Fiskal

Sekda Ugas Irwanto mengingatkan bahwa seluruh perangkat daerah harus tetap solid di tengah meningkatnya tuntutan publik dan berkurangnya transfer keuangan pusat, terutama untuk sektor infrastruktur dan pariwisata.

“Anggaran tahun ini memang tidak sebesar sebelumnya sehingga harus ada skala prioritas. Tapi semangat kerja jangan sampai turun. Ketika kita bersinergi, sekecil apa pun kebaikan dan kerja keras itu tidak akan hilang,” ujarnya.

Ugas juga mengapresiasi sejumlah penghargaan nasional yang berhasil diraih Kabupaten Probolinggo dalam beberapa pekan terakhir. Menurutnya, prestasi itu membuktikan kinerja ASN tetap optimal meski menghadapi berbagai keterbatasan.

Antisipasi Lonjakan Harga Jelang Tahun Baru

Menjelang pergantian tahun, TPID diminta memperkuat pemantauan distribusi barang dan ketersediaan komoditas pangan. Ugas menegaskan bahwa fluktuasi harga kerap dipicu masalah distribusi, cuaca, dan logistik.

“Distribusi adalah tantangan terbesar. Harga naik harus kita kendalikan, tetapi kesejahteraan pelaku usaha juga harus dijaga. Kuncinya keseimbangan,” jelasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya pembagian peran antarinstansi agar pekerjaan lebih ringan dan pelayanan kepada masyarakat tetap maksimal.

“Kalau semua berbagi peran dan waktu, beban pekerjaan akan terasa lebih ringan. Yang penting tetap semangat dan jangan lupa bahagia,” pesannya.

Baca Juga : Gubernur Khofifah–BI Jatim Perkuat Tim untuk Kendalikan Inflasi

Probolinggo Punya Peran Penting bagi Ekonomi Jawa Timur

Dedi Haryono dari Biro Perekonomian Provinsi Jatim menyampaikan bahwa inflasi tidak bisa dikendalikan hanya oleh satu sektor. Dibutuhkan kerja bersama seluruh pemangku kepentingan.

“Kabupaten Probolinggo memiliki kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi Jawa Timur, terutama dari sektor industri, perdagangan, dan pertanian. Karena itu posisinya sangat strategis,” jelasnya.

Ia menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara kepentingan petani dan konsumen. Terlebih, Probolinggo merupakan produsen bawang merah terbesar kedua secara nasional sehingga stabilitas harga komoditas tersebut menjadi faktor penting, terutama menghadapi hari besar keagamaan.

“Inflasi yang rendah tidak cukup. Yang kita jaga adalah kesejahteraan masyarakat. Dengan sinergi, stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi akan berjalan seiring,” pungkasnya. (Duh/Aye)

Tags:

You Might also Like