Pemkab Trenggalek Siapkan Lahan 7 Hektar Untuk Pembangunan Sekolah Rakyat
Share

SUARAGONG.COM – Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin terus menunjukkan komitmennya untuk mewujudkan pendidikan inklusif di daerah. Kali ini, pihaknya tengah menyiapkan lahan baru untuk pembangunan Sekolah Rakyat, program pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu.
Pemkab Trenggalek Siapkan Lahan 7 Hektar Untuk Pembangunan Sekolah Rakyat
Awalnya direncanakan dibangun di kawasan Dilem Wilis, Kecamatan Bendungan, pembangunan Sekolah Rakyat dipindahkan ke area sekitar Pasar Basah karena kendala perizinan.
Lahan yang disiapkan bersebelahan dengan tanah hibah milik Kejaksaan Negeri Trenggalek, dengan luas sekitar 7 hektar.
“Sekolah Rakyat nanti bertempat di sebelah Pasar Basah, berhimpitan dengan tanah yang kita hibahkan ke Kejaksaan. Luasnya sekitar 7 hektar,” ungkap Bupati Arifin, Kamis (10/07/2025).
Baca Juga : Pendaftaran Sekolah Rakyat Dimulai, Puguh Wiji Pamungkas Desak Program Tepat
Memutuskan Rantai Kemiskinan
Sekolah Rakyat ini merupakan salah satu program prioritas Presiden RI, Prabowo Subianto, yang bertujuan memberikan akses pendidikan dan keterampilan hidup kepada anak-anak dari keluarga tidak mampu. Guna memutus rantai kemiskinan
Mas Ipin sapaan akrabnya menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat akan membuka jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP hingga SMA. Dengan sistem kurikulum yang fleksibel seperti sistem kredit semester.
“Masuknya tidak harus di bulan Juni/Juli. Sekolah Rakyat ini juga sebagai solusi bagi anak-anak yang putus sekolah karena alasan ekonomi atau pekerjaan. Mereka bisa masuk kapan saja, selama berasal dari keluarga miskin,” jelasnya.
Saat ini, proses rekrutmen siswa tengah berlangsung. Sambil menunggu gedung Sekolah Rakyat dibangun, proses pembelajaran awal akan dilaksanakan di Balai Latihan Kerja (BLK) milik Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Perinaker) Trenggalek
“Silahkan main ke BLK kita di Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja, tempatnya sudah mulai dikosongkan. Untuk sementara, Dinas Perinaker akan pindah ke aula Dinas Pekerjaan Umum,” tutur Mas Ipin.
Baca Juga : Pembangunan Sekolah Rakyat di Kabupaten Malang Masih Digodok
Sekolah Reguler Tak perlu Khawatir Kekurangan Murid
Suami Novita Hardini ini juga memastikan bahwa sekolah-sekolah reguler tidak perlu khawatir akan kekurangan murid. Karena Sekolah Rakyat hanya diperuntukkan bagi masyarakat miskin dari kelompok Desil I dan II.
“Tahun ini kita mulai penjaringan. Namun, pelaksanaannya masih menunggu arahan dari pusat. Yang penting, kita sudah diminta untuk menyiapkan dan itu sedang kita laksanakan,” tegasnya.
Pemerintah Kabupaten Trenggalek juga mulai melakukan pengurugan lahan untuk pembangunan Sekolah Rakyat, karena sebagian besar areanya masih berupa tanah basah atau sawah.
“Tanah yang disiapkan harus siap bangun. Kita sudah mulai pengurukan untuk mempercepat proses pembangunan,” pungkas Bupati muda ini. (mil/aye)