BLITAR, SUARAGONG.COM – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Blitar melakukan inovasi untuk meningkatkan partisipasi pria dalam program Keluarga Berencana (KB), khususnya melalui vasektomi.
Salah satu langkah terobosannya adalah memberikan kompensasi sebesar Rp1,2 juta bagi pria yang bersedia menjalani operasi pemotongan saluran sperma.
Kepala DP3AP2KB Kota Blitar, Parminto, menjelaskan bahwa kompensasi ini diberikan sebagai bentuk dukungan kepada peserta KB, mengingat pria yang baru menjalani vasektomi memerlukan waktu untuk beristirahat dan memulihkan diri.
Baca juga : Kanker Ovarium pada Bayi 19 Bulan di Malaysia: Dokter Beri Penjelasan
Kompensasi Diharapkan Meringankan Beban Keluarga
Berita yang dihimpun dari lingkarwilis.com, DP3AP2KB Kota Blitar berharap kompensasi yang diberikan dapat membantu memenuhi kebutuhan keluarga selama proses pemulihan pria setelah menjalani vasektomi.
“Suami yang biasanya menjadi tulang punggung keluarga harus istirahat setelah menjalani operasi. Jadi, sebagai pengganti, kami memberikan kompensasi Rp1,2 juta untuk membantu mereka selama masa istirahat ini,” jelas Parminto, Kepala DP3AP2KB, pada Kamis (24/10/2024).
Untuk tahun 2024, Pemerintah Kota Blitar menargetkan 20 pria yang akan berpartisipasi dalam program KB melalui vasektomi. Program ini sepenuhnya gratis, tanpa biaya tambahan bagi peserta.
Warga yang tertarik dapat langsung mendaftar ke dinas terkait. Diharapkan dengan adanya kompensasi ini, minat pria untuk mengikuti program KB akan meningkat.
“Vasektomi adalah prosedur yang memotong saluran sperma, sehingga sperma tidak dapat membuahi sel telur,” tambahnya.
DP3AP2KB Kota Blitar menegaskan bahwa vasektomi adalah metode yang aman secara medis. Program ini tidak menimbulkan efek samping yang merugikan dan terbukti lebih efektif dalam mencegah kehamilan.
Baca juga : Kota Blitar Raih Tiga Penghargaan Adiwiyata, Tunjukkan Komitmen Terhadap Pelestarian Lingkungan di Sekolah
Mengatasi Stigma Negatif
Meskipun program ini telah diperkenalkan, masih ada pandangan negatif di kalangan masyarakat. Banyak pasangan suami istri yang ragu untuk menjalani vasektomi karena khawatir akan berdampak buruk pada kehidupan seksual mereka.
Namun, para ahli medis menegaskan bahwa meskipun saluran sperma dipotong, hal ini tidak akan mempengaruhi kualitas hubungan intim, kecuali untuk mencegah kehamilan. “Vasektomi tidak berpengaruh pada kehidupan seksual. Selain itu, metode ini sangat efektif untuk mencegah kehamilan,” ungkap seorang tenaga medis.
Saat ini, program vasektomi ini khusus ditujukan bagi warga Kota Blitar. Oleh karena itu, suami yang memiliki KTP Kota Blitar dipersilakan untuk mendaftar mengikuti program ini. (acs)
Baca berita terupdate kami lainnya melalui google news