Pemkot Probolinggo Percepat Persiapan Program Makan Bergizi Gratis Tahun 2025
Share

SUARAGONG.COM – Pemerintah Kota Probolinggo terus mematangkan segala persiapan untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara serius melalui rapat koordinasi lintas sektor pada, Senin, (7/7/2025) di Ruang Rapat Nawasena BPPKAD. Rapat ini melibatkan berbagai instansi, termasuk Kejaksaan Negeri Kota Problinggo, BPPKAD, Dinas PUPR Perkim, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Baperinda, serta mitra dari (SPPG) Kecamatan Wonoasih dan Kanigaran.
Pemkot Probolinggo Percepat Persiapan Program MBG 2025
Kepala kejaksaan Negeri Kota Probolinggo, Dodik Hermawan, memberikan keterangan hukum dan penyuluhan dalam forum koordinasi percepatan realisai program. Ia memaparkan data dari Badan Gizi Nasional (BGN) RI, bahwa dari 1.542 lahan yang diverifikasi secara nasional, hanya 178 lahan yang telah disurvei, 127 lahan dinyatakan siap dibangun, serta 1.399 belum dilakukan survei.
Ia juga menegaskan bahwa kesiapan lahan dari pemerintah daerah harus memenuhi syarat teknis administrasi, serta pentingnya koordinasi pemerintah pusat dan daerah agar dapur MBG SPPG segera direalisasikan.
“Fokus utama saat ini adalah memastikan kesiapan lahan pinjam pakai dari Pemerintah Daerah. Lahan yang diajukan harus memenuhi semua persyaratan teknis dan administratif,” tegas Dodik.
Baca Juga : Kemenkeu Siap Tambah Anggaran Rp100 Triliun untuk Program MBG
Sasaran Program MBG Menjangkau Ribuan Jiwa
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo, Siti Romlah, menyatakan bahwa Program MBG di Kota Probolinggo menyasar 49.604 jiwa. Termasuk 170 anak TPA, 2.003 anak KB, dan 47.431 siswa dari berbagai jenjang pendidikan, dan dapat bertambah seiring perluasan target seperti ibu hamil dan anak penderita stunting. Wali Kota Probolinggo, H. Aminuddin menyebut pihaknya masih menunggu arahan Gubernur Jatim dan siap memenuhi persyaratan pusat secara cepat dan tepat.
Program Makan Bergizi Gratis bertujuan meningkatkan gizi anak dan mendorong ekonomi lokal lewat pelibatan UMKM penyedia bahan pahangan. Di daerah percontohan seperti Kabupaten Sleman dan Kota Surakarta, program ini terbukti menurunkan stunting. Serta meningkatkan kehadiran siswa dalam dua tahun terakhir. Keberhasilan ini jadi inspirasi bagi Kota Probolinggo.
Langkah Progresif dalam Implementasi Program MBG Kota Probolinggo
mencerminkan visi pembangunan sosial inklusif berbasis data, dukungan lembaga, serta pemanfaatan lahan pemerintah. Partisipasi masyarakat jadi kunci keberhasilan, Wali Kota H. Aminuddin menyebut program ini sebagai bagian nyata dari “Probolinggo Bersolek” yang menekankan penguatan sosial dan kesehatan. (Duh/aye)