Suaragong.com – Presiden AS Donald Trump telah menarik negaranya keluar dari Perjanjian Paris melalui perintah eksekutif yang ditandatangani setelah pelantikannya. Langkah ini, yang merupakan kali kedua AS keluar dari perjanjian iklim global, berpotensi merusak upaya internasional untuk membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5 derajat Celsius.
Perjanjian Paris, yang diratifikasi hampir semua negara di dunia, bertujuan mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dan memperlambat pemanasan global. AS, sebagai penghasil emisi GRK terbesar kedua setelah China, memainkan peran penting dalam pencapaian target iklim global. Penarikan AS dari perjanjian ini akan memperburuk prospek pemangkasan emisi di negara tersebut, dengan potensi pembatalan kebijakan pengurangan emisi yang telah ditetapkan oleh pemerintahan sebelumnya.
Michael Gerrard, Profesor Hukum di Columbia Law School, menyatakan bahwa langkah ini semakin membahayakan pencapaian pembatasan suhu global. Mantan negosiator iklim Perancis, Paul Watkinson, juga menambahkan bahwa penarikan AS kali ini dapat memiliki dampak yang lebih besar terhadap upaya perlawanan perubahan iklim secara global.
Keputusan Trump ini datang di tengah lonjakan suhu global yang tercatat pada tahun 2024 sebagai tahun terpanas sepanjang sejarah.
Baca Juga : Trump Akan Ungkap Dokumen Pembunuhan 3 Tokoh AS
Jangan Lupa ikuti terus Informasi, Berita artikel paling Update dan Trending Di Media Suaragong !!!. Jangan lupa untuk ikuti Akun Sosial Media Suaragong agar tidak ketinggalan di : Instagram, Facebook, dan X (Twitter). (Fz/Sg).
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News
