Pendidikan Adalah Fondasi Membangun Peradaban Bangsa
Share

SURABAYA, SUARAGONG.COM – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak para siswa untuk meneladani perjuangan dua tokoh besar pendiri Yayasan Pendidikan Al-Ma’arif Singosari, yakni KH. Masjkur dan KH. Tolchah Hasan. Keduanya dikenal sebagai tokoh pendidikan dan mantan Menteri Agama RI yang memiliki visi besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa berbasis nilai akhlakul karimah. Ajakan ini disampaikan dalam acara Peresmian Tahun Ajaran Baru 2025/2026 di lingkungan Yayasan Pendidikan Al-Ma’arif Singosari, Malang, Sabtu (9/8/2025). Gubernur Khofifah menekankan bahwa pendidikan haruslah lebih dari sekadar pencapaian akademis. Pendidikan untuk membangun peradaban bangsa juga.
“Pendidikan bukan hanya untuk academic achievement, tetapi juga membangun karakter, akhlak mulia, dan peradaban bangsa,” ungkap Khofifah.
Didikan Karakter Kunci Menuju Peradaban yang Berakhlak
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa membangun pendidikan karakter sangat penting di tengah situasi global yang penuh konflik. Ia mengutip teori Clash of Civilizations dari Samuel P. Huntington untuk menggambarkan pentingnya peradaban di tengah dunia yang terpecah, termasuk konflik Rusia-Ukraina dan genosida di Gaza.
“Membangun peradaban bangsa dan dunia harus dimulai dari pendidikan sejak dini – dari TK, SD, dan seterusnya,” tegasnya.
Pendidikan karakter menurut Khofifah adalah bagian dari solusi jangka panjang atas berbagai persoalan sosial, ekonomi, dan budaya yang muncul, termasuk judi online, pinjol, dan kesehatan mental generasi muda.
Baca juga: Anggaran Rp401,5 Triliun Disebar untuk Anak Sekolah pada 2026
Peran Tenaga Ajar dan Kolaborasi Super Team di Sekolah
Lebih lanjut, Gubernur Khofifah menekankan pentingnya peran kepala sekolah dan tenaga ajar sebagai pemimpin dan kolaborator. Ia menyebut bahwa dunia pendidikan tidak bisa mengandalkan satu sosok saja, melainkan harus dibangun melalui sinergi yang kuat.
“Kepala sekolah dan tenaga ajar harus menjadi super team. Tak ada sukses yang bisa dicapai sendirian,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa kepala sekolah harus memiliki kemampuan manajerial dan kepemimpinan untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang berkualitas.
Baca juga: Pramuka Harus Melahirkan Generasi Emas Berkarakter
Di akhir sambutannya, Khofifah berharap tahun ajaran baru ini menjadi momentum meneruskan perjuangan para pendiri Yayasan Al-Ma’arif yang telah mendedikasikan hidupnya di dunia pendidikan. Ia yakin bahwa karakter yang kuat adalah pondasi dari peradaban bangsa yang maju dan berakhlak mulia. Untuk diketahui, Yayasan Pendidikan Al-Ma’arif Singosari pada tahun ajaran ini menerima total 1.290 siswa baru dari jenjang TK hingga SMK Plus. (wahyu/dny)