Penentuan Paus Baru Dimulai: 133 Kardinal Bersiap Masuki Konklaf
Share

SUARAGONG.COM – Sebanyak 133 kardinal dari 70 negara tengah bersiap memasuki Santa Marta, tempat isolasi khusus menjelang dimulainya konklaf pemilihan Paus baru. Pada Rabu, 7 Mei 2025. Ini akan menjadi konklaf dengan jumlah peserta terbanyak dalam sejarah, dan melibatkan wakil dari lima benua.
Pemilihan Paus Baru: 133 Kardinal Memasuki Konklaf
Sinyal Wi-Fi? Mati total. HP dan laptop? Harus ditinggal. Sesuai tradisi, semua kardinal akan menjalani proses penuh kerahasiaan dengan sumpah untuk menjaga seluruh isi pembicaraan dan pemungutan suara tetap tertutup rapat. Bahkan, Vatikan menonaktifkan semua jaringan komunikasi selama konklaf berlangsung.
“Segala perangkat elektronik ditinggalkan. Proses tetap memakai metode asap dari cerobong Kapel Sistina—asap putih untuk Paus terpilih, asap hitam jika belum ada keputusan,” lapor Channel News Asia, Selasa (6/5/2025).
Baca Juga : Paus Fransiskus Wafat, Berikut Kandidat Paus Baru Paling Populer
Penerus Paus Fransiskus
Konklaf ini digelar setelah wafatnya Paus Fransiskus pada 21 April 2025. Dalam pertemuan pra-konklaf, para kardinal tak hanya membahas sosok pemimpin baru, tapi juga reformasi finansial Vatikan, tantangan iman di era digital, hingga masa depan ajaran sosial Gereja Katolik.
Yang menarik, 80 persen kardinal pemilih adalah orang-orang yang ditunjuk langsung oleh Paus Fransiskus. Artinya, ada peluang kuat bahwa pengganti beliau akan meneruskan visi progresif yang sudah dimulai.
Namun, bukan tak mungkin arah berubah. Perdebatan pun terbuka antara mereka yang ingin Gereja tetap terbuka dan inklusif dengan yang mendorong kembalinya garis konservatif dan tradisional.
Baca Juga : Ini Dia Profil Kardinal Tagle dari Filipina, Dijagokan Jadi Paus Pertama dari Asia!
Menentukan Arah Gereja Global
Pemilihan Paus baru ini adalah momen penting bagi 1,3 miliar umat Katolik di seluruh dunia. Prosesnya bisa singkat, bisa juga berhari-hari, tergantung pada dinamika dan jumlah suara yang dibutuhkan.
Meskipun prosesnya berlangsung tertutup, Vatikan menegaskan komitmen untuk transparansi dan menjaga kepercayaan umat. Siapakah yang akan terpilih sebagai Pemimpin Gereja Katolik selanjutnya? Dunia menanti isyarat dari cerobong asap Kapel Sistina. (Aye)
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google