Pariwisata Jadi Lokomotif Ekonomi Probolinggo
Share
SUARAGONG.COM – Bupati Probolinggo, dr. Mohamad Haris atau Gus Haris, kembali menegaskan komitmennya untuk menjadikan pengembangan pariwisata Probolinggo sebagai lokomotif utama perekonomian daerah. Hal itu disampaikannya dalam forum media ketika membahas potensi alam Probolinggo yang dinilai sangat besar namun belum memberikan nilai maksimal bagi kesejahteraan masyarakat.
Potensi Wisata Lengkap Sebagai Modal Daerah
Menurutnya, Kabupaten Probolinggo memiliki paket wisata yang sangat komplet mulai dari pegunungan, danau alami, air terjun eksotis hingga pesisir laut. Keberagaman inilah yang menjadi modal kuat bagi pengembangan pariwisata Probolinggo agar mampu bersaing dengan daerah lain di Jawa Timur.
Gus Haris menilai bahwa kekayaan alam yang ada seharusnya mampu mendorong percepatan ekonomi daerah.
“Mau gunung ada, danau ada, air terjun ada, pantai juga ada. Sedikit tidak masuk akal jika Probolinggo masih ada di posisi keempat termiskin di Jawa Timur,” ujarnya.
Baca juga: DKUPP Probolinggo Dorong UMKM Lewat Pelatihan Olahan Ikan GMP
Penguatan Infrastruktur dan Kinerja OPD
Ia juga menyoroti bahwa pengembangan pariwisata Probolinggo tidak bisa dilepaskan dari penguatan infrastruktur, pelayanan publik, pemberdayaan UMKM, hingga peningkatan kualitas SDM. Karena itu, setiap OPD diminta hadir dengan program yang konkret, terukur, dan sesuai kebutuhan masyarakat.
Evaluasi berkala setiap enam bulan akan dilakukan untuk memastikan efektivitas kerja organisasi daerah dan memastikan prinsip “right man on the right place” benar-benar diterapkan.
Baca juga: Wali Kota Probolinggo Kukuhkan Aliansi Pelajar Antikekerasan
Pariwisata Menjadi Penggerak Ekonomi Baru
Gus Haris optimistis bahwa ketika pengembangan pariwisata Probolinggo dijalankan secara serius dan berkelanjutan, sektor lain akan ikut bergerak. Mulai dari aktivitas UMKM, perputaran ekonomi lokal, hingga peningkatan lapangan pekerjaan.
“Kita ingin Probolinggo bukan hanya tempat singgah, tetapi tujuan utama. Jika pariwisata bergerak, ekonomi bergerak,” tegasnya. (duh/dny)

