Penggelaran Lomba Desain Batik Probolinggo 2025
Share

SUARAGONG.COM – Ajang Lomba Desain Motif Batik Kota Probolinggo Tahun 2025 resmi melahirkan para juara yang karyanya menampilkan keindahan budaya lokal dalam balutan modernitas. Diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kota Probolinggo, kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Jadi ke-666 Kota Probolinggo.
Lomba Desain Batik Probolinggo 2025 Hadirkan Motif Baru Berakar Budaya Lokal
Kompetisi berlangsung meriah dengan antusiasme tinggi dari para peserta. Tercatat 184 peserta ambil bagian, terbagi dalam dua kategori, yakni kategori pelajar dan kategori umum. Dari jumlah tersebut, delapan finalis dari masing-masing kategori terpilih untuk mengikuti pelatihan pengaplikasian desain pada kain. Hal ini menjadi salah satu rangkaian penting sebelum hasil karya dipamerkan sekaligus dinilai oleh dewan juri.
Mengusung tema Probo Glam atau Pesona Probolinggo dalam Gaya Modern, lomba ini menekankan pentingnya memadukan nilai kearifan lokal dengan tren kekinian. Batik tidak hanya hadir sebagai pakaian tradisional, tetapi juga dituntut adaptif dalam mengikuti perkembangan zaman tanpa kehilangan identitas budaya.
Penilaian lomba dilakukan melalui sembilan aspek penting, yakni kesesuaian dengan tema, kreativitas dan orisinalitas, estetika visual, pemilihan warna, penempatan motif, fungsi dan aplikasi motif, kesesuaian dengan jenis kain, kesesuaian ukuran kain, serta nilai kelokalan. Dengan standar tersebut, setiap peserta dituntut menampilkan desain yang tidak hanya indah, tetapi juga fungsional dan bernilai filosofis.
Baca Juga : Lomba Kebaya Jember 2025 Meriahkan Harhubnas
Pemenang dari Kategori Pelajar dan Umum
Hasil lomba yang diumumkan pada malam puncak, Senin (29/9/2025) di Stadion Bayuangga, menobatkan Candida Ardelle, siswi SMAK Mater Dei, sebagai juara pertama kategori pelajar. Karya yang ia beri nama Glipang Wira Budaya berhasil meyakinkan tim juri yang diketuai Ketua Dekranasda Kota Probolinggo, dr. Evariani.
Sementara itu, di kategori umum, gelar juara pertama diraih oleh Luluk Tumintah dengan karyanya yang berjudul Tari Glipang. Kedua karya ini sama-sama menjadikan budaya lokal sebagai sumber inspirasi utama, khususnya kesenian tari glipang yang lekat dengan masyarakat Probolinggo.
Penyerahan hadiah dilakukan langsung oleh Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, bersama Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari. Kehadiran pimpinan daerah dalam ajang ini semakin menambah makna penghargaan yang diberikan.
Ragam Motif Finalis
Selain para juara, banyak karya finalis lain yang turut mencuri perhatian. Beberapa motif yang masuk jajaran finalis antara lain Mangga Probolinggo Manis Dalam Batik, Batik Sembodo Mulyo, Segara Biru (Laut Probolinggo), Terak, Petik Laut: Bayang Warisan Dalam Ombak, Laju Harmoni Lestari, Berkah Laut Probolinggo, Srikandi Jaran Bodhag, Arunika Samudra, Pesona Laut Probolinggo, Shuka Taru Draksha, Mangga Anggur Pribumi, hingga Manggur (Dua Rasa Satu Cerita).
Keberagaman motif tersebut memperlihatkan luasnya inspirasi yang digali dari kekayaan alam dan budaya Probolinggo. Mangga, laut, hingga tradisi petik laut menjadi ide yang dikemas dalam garis, warna, dan corak khas.
Pesan dari Wali Kota dan Ketua Dekranasda
Dalam sambutannya, Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin memberikan pesan penting kepada seluruh peserta lomba. Ia berharap kegiatan ini bisa melahirkan batik bermotif khas Kota Probolinggo yang semakin dikenal luas.
“Saya juga berpesan jangan berhenti berinovasi, jangan takut bersaing dan jangan lupa berkolaborasi. Batik Kota Probolinggo adalah milik kita, mari kita rawat, agar semakin hebat dan berdaya,” pesannya.
Ketua Dekranasda Kota Probolinggo, dr. Evariani, turut memberikan apresiasi. Menurutnya, seluruh peserta pada dasarnya adalah pemenang karena telah berani berkarya dan berkompetisi. Ia juga menyatakan komitmen Dekranasda untuk terus mendukung dan mempromosikan karya desainer batik lokal.
“Teruslah berjuang, tingkatkan terus inovasi dan kreativitas. Kami dari Dekranasda akan membantu mempromosikan dan dalam waktu dekat juga sudah terjadwal, karya para desainer muda Kota Probolinggo akan dibawa ke Surabaya dalam acara Surabaya Fashion Parade,” ungkapnya. (Hud/Aye)