Surabaya

Penindakan Pungli Pemkot Surabaya Jadi Teladan Nasional

Nanda 14/10/2025

SURABAYA, SUARAGONG.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus memperkuat reputasinya sebagai kota dengan tata kelola pemerintahan bersih. Salah satu langkah nyatanya terlihat dari penindakan pungli Pemkot Surabaya yang kini menjadi sorotan nasional. Pada Senin (13/10/2025), Pemkot Surabaya menerima kunjungan peserta Visitasi Kepemimpinan Nasional (VKN) Tingkat II Angkatan XXIX Tahun Anggaran 2025 di ruang sidang Wali Kota.

Sistem Pelayanan Publik

Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari praktik terbaik (best practice) sistem pelayanan publik, khususnya terkait penindakan pungli Pemkot Surabaya yang selama ini dikenal tegas dan konsisten.

Rombongan berjumlah 18 orang, terdiri dari personel Polri, perwakilan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, serta Pemerintah Kabupaten Bandung. Mereka diterima langsung oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, bersama jajaran Pemkot.

Langkah Strategis Penindakan Pungli

Dalam sambutannya, Eri Cahyadi menekankan bahwa penindakan pungli Pemkot Surabaya adalah langkah strategis untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah kota.

“Kami sudah membuat surat pernyataan kepada seluruh jajaran Pemkot Surabaya, sampai ke staf-stafnya, bahwa ketika terjadi pungli dan bisa dibuktikan, maka tidak ada lagi pemrosesan langsung pecat,” tegas Wali Kota Eri.

Ia menambahkan, sanksi berat perlu diterapkan karena pungli dapat merusak kepercayaan publik dan mencoreng nama baik pemerintah.

Strategi Pembangunan dan Inovasi Layanan Publik Surabaya

Selain fokus pada penindakan pungli, Eri Cahyadi juga memaparkan sejumlah pencapaian dan strategi pembangunan Surabaya yang menjadi kebanggaan kota. Ia menjelaskan, pembangunan di Surabaya diarahkan pada tujuh tujuan utama, termasuk:

Penurunan angka kemiskinan.
Penurunan stunting turun menjadi 1,6 persen pada 2023.
Dan peningkatan pertumbuhan ekonomi.

“Strategi pembangunan Kota Surabaya dijalankan dengan mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerataan, pengurangan kesenjangan, serta pemberdayaan masyarakat melalui gotong royong,” jelas Eri.

Hasilnya, Pemkot Surabaya berhasil meraih predikat AA dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dari Kemenpan-RB, serta menyabet posisi Peringkat Pertama Kota Terinovatif secara nasional. Inovasi dan integritas inilah yang membuat penindakan pungli Pemkot Surabaya dianggap sebagai praktik terbaik yang layak dijadikan contoh bagi daerah lain.

Apresiasi Peserta VKN atas Penindakan Pungli Pemkot Surabaya

Sementara itu, AKBP Henny Purwanti, Wakil Kepala Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Pusdikmin), yang memimpin rombongan, menyampaikan apresiasinya atas sambutan luar biasa dari jajaran Pemkot Surabaya. Menurutnya, kunjungan ini menjadi bagian dari agenda aktualisasi kepemimpinan strategis dalam rangka VKN Tingkat II.

“Pemerintah Kota Surabaya kami pilih karena memiliki hal-hal luar biasa yang dapat diadopsi, diadaptasi, dan dikembangkan oleh para peserta pelatihan kepemimpinan nasional di satuan kerjanya masing-masing,” ungkap Henny.

Ia juga menegaskan, pengalaman penindakan pungli Pemkot Surabaya menjadi pembelajaran penting bagi para peserta untuk diterapkan di instansi masing-masing.

“Kami berharap, apa yang disampaikan Pak Wali terkait penanganan pungli bisa diaplikasikan di wilayahnya masing-masing,” pungkasnya.

Dengan pendekatan yang tegas, transparan, dan terukur, penindakan pungli Pemkot Surabaya telah menjadi contoh nyata praktik pemerintahan bersih dan berintegritas. Langkah ini tidak hanya memperkuat kepercayaan publik, tetapi juga menginspirasi daerah lain untuk menegakkan nilai-nilai kejujuran dalam pelayanan publik.Dengan pendekatan yang tegas, transparan, dan terukur, penindakan pungli Pemkot Surabaya telah menjadi contoh nyata praktik pemerintahan bersih dan berintegritas. Langkah ini tidak hanya memperkuat kepercayaan publik, tetapi juga menginspirasi daerah lain untuk menegakkan nilai-nilai kejujuran dalam pelayanan publik. (wahyu/dny)