Suaragong.com – Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi di Kabupaten Lumajang mengalami lonjakan signifikan antara November dan Desember 2024. Data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang mencatat lebih dari 900 sapi terjangkit PMK, dengan 70 kasus berujung pada kematian ternak.
Kepala DKPP Lumajang, Retno Wulan Andari, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai langkah strategis untuk mengendalikan wabah penyakit. “Kami melakukan inspeksi mendadak di Pasar Hewan Kelurahan Rogotrunan, pemeriksaan kesehatan ternak, penyemprotan desinfektan, dan distribusi obat-obatan,” ujar Retno, Sabtu (4/1/2025). Selain itu, vaksinasi juga diberikan untuk mencegah penyebaran PMK lebih lanjut.
Retno juga mengimbau peternak untuk menjaga kebersihan kandang dan membatasi pergerakan ternak. “Segera laporkan gejala PMK, seperti luka di mulut atau kuku,” tambahnya.
DKPP bekerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kesadaran masyarakat di wilayah terdampak seperti Klakah, Pasrujambe, Kunir, dan Senduro. Melalui langkah cepat ini, DKPP berharap dapat mengendalikan wabah dan membantu peternak memulihkan sektor peternakan di Lumajang, serta memperkuat ketahanan pangan berbasis peternakan yang sehat.
Baca Juga : 19 Ibu Muda di Lumajang Wisuda dalam Program Sekolah Orang Tua Hebat untuk Cegah Stunting
Jangan Lupa ikuti terus Informasi, Berita artikel paling Update dan Trending Di Media Suaragong !!!. Jangan lupa untuk ikuti Akun Sosial Media Suaragong agar tidak ketinggalan di : Instagram, Facebook, dan X (Twitter). (Fz/Sg).