SUARAGONG.COM – Pernah nggak sih kamu merasa bingung, apakah kesuksesan yang kamu raih itu hasil kerja keras atau cuma keberuntungan semata? Ini adalah pertanyaan yang sering terlintas di benak banyak orang, termasuk saya sendiri. Saya dulu sempat berpikir kalau orang-orang yang sukses besar pasti beruntung banget. Tapi, semakin saya belajar dan mengalami sendiri perjalanan hidup, pandangan saya mulai berubah.
Satu momen yang sangat mengubah cara pandang saya adalah ketika saya mendengar seorang teman mendapatkan promosi besar di kantornya. Saat itu saya langsung berpikir, “Wah, beruntung banget dia!” Padahal, kalau dipikir-pikir lagi, teman saya itu selalu jadi orang pertama yang datang ke kantor dan orang terakhir yang pulang. Dia bekerja keras, memimpin proyek-proyek penting, dan selalu mengambil kesempatan untuk belajar hal baru. Jadi, apakah itu keberuntungan? Atau apakah itu hasil dari kerja keras bertahun-tahun? Ya, mungkin sedikit dari keduanya.
Baca juga : Karakteristik Utama yang DImiliki Seorang Pemimpin
Tidak Ada Keberhasilan Tanpa Keberuntungan
Ini pelajaran pertama yang saya dapatkan: keberuntungan mungkin membuka pintu, tapi usaha dan kerja keras yang menentukan apakah kita bisa melewati pintu itu atau tidak. Saya nggak bilang keberuntungan itu nggak penting, tapi tanpa usaha, keberuntungan seringkali cuma jadi kesempatan yang terbuang. Ada banyak kisah orang yang ‘beruntung’ mendapatkan kesempatan besar, tapi kemudian gagal karena mereka nggak siap atau nggak punya skill yang cukup untuk memanfaatkannya.
Yang kedua, ada konsep yang disebut “prepared luck” atau keberuntungan yang disiapkan. Kalau dipikir-pikir, kita bisa meningkatkan peluang keberuntungan dengan mempersiapkan diri sebaik mungkin. Misalnya, ikut kursus, belajar skill baru, atau memperluas jaringan pertemanan bisa jadi cara kita ‘menciptakan’ keberuntungan. Jadi, ketika ada peluang datang, kita sudah siap untuk mengambilnya.
Tapi di sisi lain, ada juga peran keberuntungan yang nggak bisa diabaikan. Misalnya, tempat lahir kita, latar belakang keluarga, atau kesempatan-kesempatan kecil yang muncul tanpa diduga. Kadang-kadang, hal-hal ini memang di luar kendali kita. Itulah yang membuat perbedaan antara keberuntungan dan keberhasilan menjadi samar-samar.
Saya ingat, dulu pernah ada kesempatan bisnis yang datang ke saya secara tiba-tiba. Saya nggak merasa layak mendapatkannya, tapi karena saya sudah membangun jaringan dan punya pengalaman sebelumnya, saya bisa memanfaatkan peluang itu. Ini salah satu contoh di mana keberuntungan bertemu dengan kesiapan.
Bagaimana Membedakannya?
Jadi, bagaimana kita bisa membedakan antara keberuntungan dan keberhasilan? Menurut saya, keberhasilan lebih banyak berkaitan dengan tindakan yang kita ambil secara konsisten. Sementara keberuntungan adalah hal-hal di luar kendali kita yang bisa memberi dorongan tambahan. Tapi ingat, meskipun keberuntungan itu penting, tanpa usaha dan kerja keras, keberuntungan itu nggak akan berarti banyak.
Sebagai tips praktis dari pengalaman saya sendiri, cobalah selalu fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan. Tingkatkan kemampuan, perluas relasi, dan jangan takut mengambil risiko yang terukur. Jika suatu hari keberuntungan datang mengetuk pintu, kita akan siap menyambutnya.
Baca juga : Fenomena Konten Sensual di Media Sosial: Antara Ekspresi Diri dan Objektifikasi
Oh iya, satu hal lagi yang sering kita lupakan adalah pentingnya mindset. Orang yang percaya bahwa mereka bisa berhasil biasanya lebih mudah melihat peluang-peluang yang ada di sekitar mereka. Sedangkan mereka yang merasa ‘tidak beruntung’ cenderung menutup diri dari kesempatan. Jadi, mungkin salah satu kunci terbesar dalam mengolah keberuntungan dan keberhasilan adalah menjaga mindset positif dan terus berusaha sebaik mungkin.
Pada akhirnya, keberhasilan bukan cuma soal seberapa beruntung kita, tapi juga soal seberapa siap kita saat kesempatan datang. Jadi, jangan terlalu bergantung pada keberuntungan—fokuslah pada hal-hal yang bisa kita bangun dan persiapkan setiap hari! (acs)