Persipro 1954 Terancam Absen dari Liga 4 Jawa Timur
Share
SUARAGONG.COM – Persipro 1954, salah satu klub kebanggaan warga Kota Probolinggo, terancam tidak dapat mengikuti kompetisi Persipro 1954 Liga 4 Jawa Timur yang dijadwalkan mulai bergulir pada awal Desember 2025. Situasi ini mencuat setelah Ketua Asosiasi Kota (Askot) PSSI Probolinggo, Eko Purwanto, menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada anggaran yang tersedia untuk mendukung partisipasi tim di kompetisi tersebut.
Tantangan Finansial Persipro 1954 Liga 4
Persipro 1954 menghadapi tantangan finansial yang cukup berat untuk bisa ikut serta dalam gelaran Liga 4 Jawa Timur musim ini. Berdasarkan pemaparan Eko Purwanto, kebutuhan minimal untuk mengikuti kompetisi mencapai sekitar Rp100 juta. Anggaran tersebut meliputi kebutuhan operasional tim, termasuk persiapan pertandingan, akomodasi, transportasi, serta pengelolaan tim secara keseluruhan.
Menurut Eko, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi permasalahan ini. Namun hingga pertengahan November 2025, belum ada sumber pendanaan yang dapat dipastikan. Kondisi ini memperlambat langkah manajemen dalam mempersiapkan tim, mulai dari tahapan perekrutan pemain hingga persiapan latihan rutin.
Dalam keterangannya Eko mengatakan, “Masalah kita adalah belum adanya anggaran, karena untuk mengikuti Liga 4 Jatim minimal membutuhkan dana sekitar Rp100 juta.”
Baca juga: Kerapan Sapi Brujul Probolinggo Memukau Ribuan Penonton
Upaya Sponsor Persipro 1954 Liga 4 Belum Berhasil
Sebagai salah satu langkah konkret, Askot PSSI Probolinggo telah berusaha menjalin komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk sponsor potensial. Dukungan sponsor sangat diharapkan untuk memenuhi kebutuhan finansial klub yang dikenal dengan julukan Laskar Minakjinggo itu.
Namun, menurut penuturan Eko, usaha yang telah dilakukan belum membuahkan hasil yang diharapkan. Hingga berita ini disusun, belum ada pihak yang bersedia memberikan komitmen pendanaan untuk menopang perjalanan Persipro 1954 di Persipro 1954 Liga 4 Jawa Timur.
Kondisi ini berdampak langsung pada terhentinya seluruh proses persiapan tim. Berbagai tahapan penting, seperti seleksi pemain, pemenuhan dokumen kompetisi, hingga rencana latihan, tidak dapat dilaksanakan tanpa adanya kepastian anggaran.
Eko menambahkan dalam harapannya, “Mohon doanya, semoga Persipro 1954 bisa kembali ikut Liga 4 Jawa Timur.”
Baca juga: Probo Fight in The Jungle 2025 Adu Nyali di Hutan Pinus
Persiapan Klub Lain Sudah Berjalan
Sementara itu, waktu pelaksanaan kompetisi semakin dekat. Liga 4 Jawa Timur dijadwalkan mulai pada 7 Desember 2025 dan berakhir pada 15 Februari 2026. Dengan semakin menipisnya waktu persiapan, tantangan bagi Persipro 1954 pun semakin besar.
Berbeda dengan kondisi Persipro 1954, sejumlah klub peserta lain di Jawa Timur telah menunjukkan kesiapan untuk menyongsong kompetisi. Beberapa tim bahkan sudah menggelar latihan rutin, membuka proses rekrutmen pemain, dan melakukan pemenuhan infrastruktur stadion sesuai standar kompetisi.
Kesenjangan persiapan antara Persipro 1954 dan klub lain ini menjadi perhatian penting, mengingat setiap tim membutuhkan waktu latihan yang cukup untuk membentuk kekompakan dan strategi yang matang. Tanpa persiapan yang memadai, peluang bersaing dalam kompetisi juga akan semakin kecil.
Baca juga: FKUB Probolinggo Perkuat Sinergi Lewat Media Gathering
Persipro 1954 dalam Sorotan Publik Sepakbola Kota Probolinggo
Sebagai satu-satunya klub yang mewakili Kota Probolinggo di kompetisi Liga 4 Jatim, Persipro 1954 memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat. Klub ini tidak hanya menjadi simbol kebanggaan, tetapi juga wadah pengembangan bakat sepakbola muda di daerah tersebut.
Terancam absennya Persipro 1954 dari kompetisi musim ini tentu menimbulkan kekhawatiran di kalangan suporter dan masyarakat luas. Kondisi ini makin mempertegas pentingnya dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, pelaku usaha, dan komunitas pecinta sepakbola.
Dalam kesempatan sebelumnya, klub ini pernah menunjukkan potensi besar. Mereka sempat mencatatkan kemenangan telak 4–0 atas Singhasari pada gelaran Liga 3 Regional Jatim, yang menjadi bukti kualitas skuad ketika memiliki dukungan optimal.
Baca juga: Djarum Super Adventure Race 2025 Guncang Probolinggo
Dampak Absennya Persipro 1954 Liga 4 Jawa Timur
Jika Persipro 1954 benar-benar absen dari Persipro 1954 Liga 4 musim ini, dampaknya akan cukup besar bagi keberlanjutan prestasi dan perkembangan klub. Beberapa konsekuensi yang mungkin terjadi antara lain:
- Regenerasi pemain terhambat karena talenta muda tidak mendapat ruang kompetisi untuk berkembang.
- Eksistensi klub terancam karena minimnya aktivitas kompetisi dapat mengurangi daya tarik klub di mata sponsor maupun pendukung.
- Motivasi pemain menurun, terutama bagi pemain muda yang berharap mendapat pengalaman pertandingan.
- Citra sepakbola Kota Probolinggo terganggu, mengingat klub menjadi representasi daerah di level provinsi.
Dampak-dampak ini tentu menjadi perhatian penting bagi semua pihak yang berkepentingan dalam keberlangsungan sepakbola di Kota Probolinggo. (duh/dny)

