Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur 2025 Tertinggi se-Pulau Jawa
Share

SUARAGONG.COM – Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur 2025 menunjukkan tren yang sangat positif. Pada kuartal II tahun 2025, ekonomi Jawa Timur tercatat sebagai yang tertinggi se-Pulau Jawa, mengungguli provinsi-provinsi besar lainnya seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada 5 Agustus 2025, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur secara quarter-to-quarter (q-to-q) mencapai 3,09 persen, tertinggi di Pulau Jawa. Angka ini diikuti oleh Jawa Barat (2,33%), Jawa Tengah (1,87%), dan DKI Jakarta (1,60%).
Tak hanya itu, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur 2025 secara year-on-year (y-o-y) mencapai 5,23 persen, juga lebih tinggi dari rata-rata nasional yang hanya 5,12 persen. Sementara secara cumulative to cumulative (c-to-c) Jatim mencatat angka 5,12 persen, tetap lebih baik dari nasional yang berada di 4,99 persen.
Sektor Unggulan Penopang Ekonomi Jatim
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengungkapkan bahwa capaian ini merupakan buah dari kerja keras semua pihak dalam mendorong akselerasi ekonomi masyarakat. Secara struktural, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur ditopang oleh tiga sektor utama, yaitu:
- Industri pengolahan (31,25%)
- Perdagangan besar dan eceran (18,44)
- Pertanian, kehutanan dan perikanan (10,87)
Secara nasional, Jawa Timur menjadi kontributor terbesar kedua terhadap ekonomi nasional dengan kontribusi sebesar 14,44 persen, dan terhadap Pulau Jawa sebesar 25,36 persen.
“Industri, perdagangan, dan pertanian menjadi tulang punggung ekonomi Jawa Timur,” jelas Khofifah.
Baca juga: Ekonomi RI Tumbuh 5,12% di Kuartal II 2025
Pertanian Jadi Bintang Utama Kuartal II
Pada kuartal II 2025, sektor dengan pertumbuhan tertinggi adalah pertanian yang mencatatkan lonjakan hingga 16,53 persen (q-to-q). Pertumbuhan ini dipicu oleh masa panen tebu serta puncak musim tangkap ikan laut. Khofifah menyatakan bahwa sektor pertanian ini sangat penting, bukan hanya untuk ekonomi regional, tapi juga secara nasional.
“Capaian ini memperkuat posisi strategis Jawa Timur sebagai lumbung pangan nasional,” ujarnya.
Sebagai bukti keseriusan pemerintah dalam mengakselerasi sektor ini, Pemprov Jatim memberikan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada petani serta bekerja sama dengan PT SGN untuk meluncurkan KURsus Kluster Petani Tebu sebuah skema pembiayaan khusus bagi petani tebu yang selama ini terkendala limit kredit KUR konvensional.
Baca juga: Sri Wahyuni Apresiasi Koperasi Merah Putih Dorong Ekonomi Desa
Faktor Pendorong Lainnya
Tak hanya pertanian, momen ibadah haji, libur keagamaan, dan libur sekolah juga berperan dalam meningkatkan aktivitas ekonomi. Selain itu, meningkatnya ekspor berbagai komoditas dan naiknya jumlah wisatawan mancanegara ke Jawa Timur turut memberi andil besar.
Dari sisi pengeluaran, PDRB Jawa Timur menunjukkan bahwa konsumsi pemerintah tumbuh sebesar 16,42 persen, terutama karena pencairan gaji ke-13 dan THR oleh berbagai instansi pada bulan April.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Jatim Melesat 5% Ungguli Nasional, TPT Turun Jadi 3,61%
Inflasi Masih Terkendali
Pertumbuhan ekonomi tidak lepas dari pengaruh inflasi. Pada semester I 2025, tingkat inflasi Jawa Timur masih terpantau terkendali dengan rincian:
- 0,43% month to month (m-to-m)
- 1,32% year to date (y-to-d)
- 2,02% year on year (y-o-y)
Angka ini sedikit lebih tinggi dari inflasi nasional yang berada di 0,19% (m-to-m), 1,38% (y-to-d), dan 1,87% (y-o-y).
“Sejauh ini inflasi masih aman, tapi kita tetap harus waspada,” kata Khofifah.
Sinergi Semua Pihak Jadi Kunci
Di akhir pernyataannya, Gubernur Khofifah menegaskan bahwa capaian pertumbuhan ekonomi Jawa Timur 2025 bukan hanya hasil kerja Pemprov Jatim, tapi merupakan buah dari kerja sama dan kolaborasi seluruh elemen masyarakat.
“Mari kita jaga kondusifitas Jawa Timur agar pertumbuhan ini bisa terus berlanjut,” tutupnya. (wahyu/dny)