Perumdam Tirta Argapura Rayakan HUT ke-31
Share

SUARAGONG.COM – Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Argapura Kabupaten Probolinggo baru saja merayakan ulang tahun ke-31. Tapi, perayaan kali ini terasa beda, karena juga jadi momen pamitnya sang Direktur, Gandhi Hartoyo, yang mengakhiri masa jabatannya.
Perumdam Tirta Argapura Rayakan HUT ke-31, Gandeng Refleksi Akhir Jabatan Sang Direktur
Acara tasyakuran yang digelar di Auditorium Madakaripura, Rabu (16/7/2025), ini berlangsung khidmat sekaligus penuh apresiasi. Sejumlah tokoh penting hadir, mulai dari Wakil Bupati Probolinggo Ra Fahmi AHZ, Wakil Ketua DPRD Didik Humaidi dan M. Zubaidi, Sekda Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto, hingga Sekda Kabupaten Bondowoso Fathur Rozi. Jajaran OPD, Dewan Pengawas, dan karyawan Perumdam pun turut memeriahkan acara ini.
Dalam refleksi akhir masa jabatannya, Gandhi mengungkap masa-masa berat delapan tahun lalu. Kala itu, Perumdam dihantui utang nyaris Rp8 miliar, dan masalah gaji karyawan yang sering telat.
Tapi lewat gebrakan reformasi manajemen dan peningkatan SDM, kondisi berubah drastis. Saat ini, layanan air sudah bisa dinikmati 24 jam penuh oleh 80% pelanggan—terutama di wilayah selatan seperti Banyuanyar dan Tegalsiwalan yang dulunya cuma kebagian air dua hari sekali.
Jumlah sambungan rumah (SR) juga naik signifikan, dari 19.000 menjadi hampir 23.000. Belum lagi soal kesejahteraan karyawan yang kini sudah dijamin penuh lewat program BPJS dan jaminan pensiun setara PNS.
Baca Juga : Dorong Swasembada Air, Perumdam Tirta Kencana Jombang Gelar Evaluasi Kinerja
Infrastruktur Tua dan Tantangan Regulasi
Meski capaian Perumdam terbilang moncer, Gandhi nggak menutup mata soal tantangan ke depan. Masalah utama datang dari infrastruktur perpipaan yang udah uzur, serta pelebaran jalan tanpa koordinasi yang acak-acakan.
Ditambah lagi, regulasi pusat yang lebih ke arah bisnis kadang bikin dilema. “Ketika pelanggan menunggak tiga bulan, kami wajib mencabut sambungan meski secara sosial itu menyulitkan. Kami berharap pemerintah daerah hadir melalui kebijakan yang mendukung pelayanan dasar ini,” tegas Gandhi.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasih dan permohonan maaf atas kekurangan selama menjabat, sembari yakin kalau Perumdam saat ini sudah di jalur sehat dan siap melaju lebih jauh.
Baca Juga : Acmad Yusup Resmi Jabat Dirut Perumdam Among Tirto, Paparkan 8 Program
Pesan Dewan: Aset dan Kemandirian Jadi Kunci
Ahmad Hasyim Ashari dari Dewan Pengawas juga kasih catatan penting. Menurutnya, meski usia Perumdam sudah 31 tahun, secara hukum status Perumda baru berjalan tiga tahun. Artinya, perusahaan masih dalam tahap belajar.
Ia mendorong percepatan penyerahan aset dari Pemda dan DPRD supaya Perumdam bisa lebih leluasa gandeng mitra strategis. Fokus juga diarahkan ke tiga unit pelayanan—Kraksaan, Leces, dan Dringu—agar segera dapet upgrade infrastruktur.
“Kami ingin Perumdam menjadi lembaga mandiri dan kuat. Dengan dukungan lintas sektor, kami optimistis transformasi menyeluruh bisa tercapai,” ujar Hasyim.
Wabup: Air Bersih Itu Hak Dasar, Bukan Sekadar Bisnis
Wakil Bupati Ra Fahmi AHZ turut memberikan apresiasi tinggi. Menurutnya, Perumdam bukan cuma perusahaan, tapi pilar penting dalam pembangunan dan pemenuhan hak dasar warga.
“Pengelolaan air bersih itu pelayanan dan pengabdian. Kalau dijalani dengan ikhlas dan profesional, itu bisa jadi amal ibadah,” ujarnya.
Ra Fahmi mengakui keterbatasan anggaran Pemkab, tapi ia berkomitmen memperkuat sinergi hingga ke tingkat provinsi dan pusat. Ia percaya Perumdam bisa makin mandiri dan profesional ke depannya.
Sebagai penutup acara, penghargaan diberikan buat unit-unit yang punya performa terbaik selama semester I tahun 2025. Unit Maron, Krucil, Gili, Patalan, dan Dringu sukses dapet apresiasi karena dinilai paling efisien dan responsif dalam pelayanan. (Duh/Aye)