Type to search

Probolinggo

Pesan Gus Haris untuk Anak PMII

Share
Pesan moral mahasiswa santri

SUARAGONG.COM – Bupati Probolinggo, dr. Mohammad Haris atau akrab disapa Gus Haris, mengingatkan para mahasiswa untuk tidak melupakan akar nilai-nilai kesantrian dalam setiap langkah perjuangan mereka. Pesan moral mahasiswa santri ini ia disampaikan saat menyampaikan orasi kebangsaan dalam pelantikan raya pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Islam Zainul Hasan (Unzah) Genggong Kraksaan, yang digelar di Auditorium Madakaripura Kantor Bupati Probolinggo, Minggu (26/10/2025).

Dihadiri Oleh Semua Elemen

Acara pelantikan berlangsung khidmat, dihadiri oleh jajaran pengurus PMII, para dosen, serta kader muda Unzah Genggong. Suasana penuh semangat kebersamaan terasa kuat ketika Gus Haris menyampaikan pesan-pesannya. Ia menekankan bahwa di tengah derasnya arus perubahan zaman, santri harus tetap kokoh memegang prinsip dan jati diri.

“Kalian boleh jadi apa pun baik dosen, pengusaha, politisi atau bahkan pemimpin besar. Tapi jangan pernah lupa bahwa basic kalian adalah santri,” tegasnya di hadapan peserta yang memenuhi aula.

Baca juga: Modus Bansos, Nenek di Probolinggo Tertipu dan Kehilangan Motor

Religius Bukan Sekedar Simbol

Menurutnya, identitas santri bukan sekadar simbol religius, melainkan pondasi moral dan etika yang membentuk kepribadian seseorang untuk selalu menebar kebaikan.

Gus Haris menilai bahwa santri memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi teladan dalam kehidupan sosial dan membawa nilai-nilai kebaikan ke tengah masyarakat.

“Di manapun kalian berada, jadilah sosok yang membawa manfaat bagi sesama. Ukuran keberhasilan bukan seberapa banyak harta yang dikumpulkan, tetapi seberapa besar manfaat yang bisa diberikan kepada masyarakat,” imbuhnya.

Baca juga: Kronologi Puluhan Pemuda Serang Kafe di Probolinggo

Pesan Moral Mahasiswa Santri dari Gus Haris

Dalam kesempatan ini, Gus Haris menegaskan bahwa pesan moral mahasiswa santri harus menjadi pedoman dalam setiap kontribusi bagi bangsa dan masyarakat. Ia menyebut bahwa semangat santri yang tertanam dalam diri mahasiswa adalah energi besar untuk perubahan sosial.

Selain berbicara tentang nilai moral dan spiritual, ia juga menyoroti pentingnya pengalaman berorganisasi bagi mahasiswa.

Menurutnya, organisasi seperti PMII bukan sekadar wadah kumpul, tetapi laboratorium kehidupan yang melatih kepemimpinan, tanggung jawab, serta solidaritas sosial.

“Menjadi pengurus PMII adalah proses pembelajaran yang luar biasa. Di sini kalian belajar tentang leadership, kerja sama serta membangun relasi sosial yang sehat sebelum terjun langsung ke masyarakat,” jelasnya.

Baca juga: Truk Tangki Pupuk Cair Terguling di Sumberasih Probolinggo Sopir Tewas

Organisasi sebagai Wadah Pembentukan Karakter

Gus Haris, yang dikenal sebagai tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU), berharap mahasiswa yang aktif dalam organisasi mampu menunjukkan karakter dan kualitas berbeda dari mahasiswa pada umumnya.

“Sebagai kader PMII, kalian harus punya nilai lebih. Ada yang membedakan baik dalam sikap, cara berpikir maupun kontribusi nyata untuk lingkungan,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Komisariat PMII Unzah Genggong, Muhammad Wildan, menyampaikan komitmen menjadikan PMII sebagai rumah intelektual bagi para kader. Ia menegaskan bahwa masa jabatan ini harus bermakna dengan membangun budaya membaca, menulis, dan berdiskusi. Pernyataan tersebut mendapat sambutan positif dari para kader yang hadir.

Baca juga: Probolinggo Perkuat Keamanan Lewat Sinergi Lintas Sektor 2025

Mahasiswa Santri sebagai Penggerak Perubahan

Pelantikan ini menjadi refleksi bagi kader-kader muda Unzah untuk memahami jati diri sebagai mahasiswa santri yakni mereka yang tidak hanya mengejar ilmu duniawi, tetapi juga konsisten mengamalkan nilai moral dan keagamaan.

Dalam konteks pembangunan daerah, mahasiswa santri dinilai memiliki peran strategis sebagai mitra pemerintah dalam memperkuat nilai religius dan sosial masyarakat.

Gus Haris mengapresiasi kiprah PMII Unzah Genggong yang konsisten menanamkan nilai kebangsaan dan keislaman di kalangan mahasiswa.

Baca juga: Pelatihan Konten Digital di Probolinggo Kembangkan SDM

Diaspora Gerakan Berbasis SDG

Pelantikan mengusung tema “Diaspora Gerakan Berbasis SDGs”, menekankan peran mahasiswa dalam pembangunan berkelanjutan dengan tetap berpijak pada nilai santri dan nasionalisme.

Acara ditutup dengan doa bersama dan foto bersama antara Bupati Probolinggo, pengurus PMII, serta jajaran kampus Unzah Genggong. Kegiatan ini diharapkan memperkuat sinergi kampus, pemerintah daerah, dan organisasi mahasiswa dalam membangun Probolinggo religius dan berdaya saing.

Pelantikan raya PMII Unzah Genggong Kraksaan ini bukan sekadar seremoni, tetapi simbol komitmen mahasiswa santri dalam menjaga marwah organisasi, memperkuat karakter bangsa, dan menebarkan manfaat bagi masyarakat luas.

Sejalan dengan visi Kabupaten Probolinggo, Gus Haris menegaskan bahwa perjuangan mahasiswa tidak boleh berhenti di kampus, namun harus terus berlanjut di tengah masyarakat. (duh/dny)

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *