Gaes !!! Petinju Wanita Dipukul Transgender di Olimpiade Perancis 2024
Share

Perancis, Suaragong – Petinju wanita asal Italia Angela Carini memutuskan mundur dari pertarungan melawan petinju transgender asal Aljazair, Imane Khelif. Saat di tinju putri nomor 66 kg pada babak 16 besar Olimpiade Paris 2024. Padahal atmosfer di arena tinju sangat bergemuruh.
Para penonton di North Paris Arena menyambut Khelif dengan sorak-sorai sebelum pertarungan singkat di Olimpiade Musim Panas. Pertandingan dijadwalkan berlangsung selama tiga ronde tiga menit, tapi berakhir jauh lebih cepat.

Petinju Wanita Dipukul Transgender di Olimpiade Perancis 2024 (Media Suaragong)
Kronologi Petinju Wanita Dipukul Transgender
Awalnya Carini mendapat empat pukulan dari Khelif di 10 detik awal ronde pertama. Kemudian Carini kembali mendapatkan sejumlah pukulan dari Khelif hingga membuat petinju wanita asal Italia itu harus menemui pelatihnya di sudut ring untuk memperbaiki penutup kepalanya.
Carini masih berusaha untuk melanjutkan pertarungan. Tapi akhirnya karena merasa tidak sanggup melawan Khelif, Carini menyerah dan mengangkat tangannya memutuskan mundur dari pertarungan.
Usai pertandingan, Carini sembari menangis mengaku mundur karena merasakan sakit yang luar biasa di hidungnya. Intuisinya mengatakan bahwa perbedaan yang terasa saat diatas ring. Dia hanya menghormati Federasi dan mencoba teguh saat bertanding namun kondisi diatas ring sangat berbeda.
Padahal kejuaraan dunia yang diawasi oleh Asosiasi Tinju Internasional (IBA) ini telah lama dirundung skandal dan kontroversi tentang penerimaan dan syarat peserta.
Kelayakan Gender Kejuaraan Dunia 2023
Masalah kriteria kelayakan gender muncul pada kejuaraan dunia 2023 ketika Khelif dan Lin Yu-Ting dari Taiwan sama-sama memenangkan medali di kompetisi wanita. Sebelum oficial turnamen mengumumkan bahwa petinju-petinju tersebut gagal dalam tes kelayakan gender. Dalam tubuh mereka terdeteksi kromosom pria XY. Medali mereka pun dicopot. Pekan ini Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengatakan bahwa kedua petinju tersebut memenuhi kriteria untuk bertanding di Paris, yang memicu diskusi tentang tes kelayakan gender.
Padahal Petinju 25 tahun tersebut viral di media sosial lantaran statusnya sebagai transgender yang tampil di kelas 66kg wanita. Jantan dan Keperkasaan Khelif sebelumnya terekam dalam tayangan video saat ia menghadapi petinju Meksiko, Brianda Tamara.
Dalam sebuah tayangan video, Tamara tampak kesulitan melayangkan pukulan ke Khelif. Sebaliknya, Khelif lihai dalam hal memasukkan pukulan telaknya ke wajah Tamara. Gairah khelif pun nampak maskulin dengan langkah dan postur tegapnya saat menerima serangan dari lawannya. (Ind/rfr)