Type to search

Daerah Kesehatan Malang News Pendidikan

PMI Kota Malang Sinergi dengan Polinema untuk Darurat Bencana

Share
Polinema bekerjasama dengan PMI Kota Malang (Foto oleh: Indra)

SUARAGONG.COM – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Malang terus menunjukkan komitmen dalam penanganan darurat bencana melalui langkah-langkah mitigasi yang cepat tanggap dan berbasis inovasi.

Baca Juga: Khofifah Upayakan Jawa Timur Tekan Angka Putus Sekolah

Dalam beberapa waktu terakhir, PMI Kota Malang telah aktif menangani berbagai kejadian darurat seperti kecelakaan lalu lintas, upaya bunuh diri, serta kebakaran di kawasan padat penduduk.

Bentuk Penguatan Sinergi PMI dengan Institusi Pendidikan

Sebagai bentuk penguatan sinergi lintas sektor, PMI Kota Malang menjalin kerja sama strategis dengan Politeknik Negeri Malang (Polinema) melalui penyelenggaraan Forum Grup Diskusi (FGD).

Forum ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk BPBD, Dinas Kesehatan, relawan kebencanaan, dan akademisi. FGD bertujuan untuk bertukar pengalaman, mengevaluasi tantangan penanganan di lapangan, serta merancang strategi inovatif berbasis teknologi untuk mitigasi bencana.

Beberapa inisiatif unggulan hasil kolaborasi yang disorot dalam forum tersebut antara lain sebagai berikut.

Sensor Suhu pada Coolbox Penyimpanan Darah

Untuk menjaga kualitas dan keamanan darah selama distribusi, PMI mengembangkan sistem sensor suhu digital dalam coolbox. Alat ini memungkinkan pemantauan suhu secara real-time guna memastikan darah tetap berada dalam suhu optimal. Terutama saat pengiriman ke lokasi bencana atau daerah terpencil.

Pemasangan CCTV dalam Unit Ambulans

Untuk meningkatkan transparansi dan keamanan pelayanan, unit ambulans PMI kini dilengkapi CCTV yang merekam seluruh aktivitas selama proses evakuasi. Data rekaman ini juga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan pelatihan guna meningkatkan kualitas layanan medis darurat.

Penggunaan Baterai Cadangan pada Alat Combi Tool

Dalam skenario penyelamatan korban kecelakaan lalu lintas, PMI mengandalkan alat combi tool untuk memotong dan mengevakuasi korban dari kendaraan.

Kini, alat tersebut diperkuat dengan baterai cadangan berkapasitas tinggi untuk memastikan alat tetap dapat digunakan secara optimal, bahkan dalam kondisi minim daya listrik.

Diinisiasi Dua Tokoh Masing-Masing Institusi

Inisiatif tersebut diinisiasi oleh Prof. Mohammad Junus dan Indra Lukmana Putra. Yang menggandeng PMI dalam eksplorasi solusi teknis dan inovatif berbasis kebutuhan di lapangan.

Kepala Markas PMI Kota Malang, Nenty Wiasih, M.MKes, menyatakan bahwa kolaborasi ini adalah bagian dari transformasi PMI menuju organisasi kemanusiaan yang adaptif dan responsif terhadap tantangan zaman.

Dia menegaskan pentingnya pendekatan kolaboratif untuk memperkuat kesiapsiagaan bencana.

“Kami tidak hanya fokus pada respons, tapi juga pada pencegahan dan kesiapsiagaan. Dengan kolaborasi dan teknologi, kami ingin memberikan layanan yang lebih cepat, tepat, dan aman kepada masyarakat,” ujarnya.

Langkah strategis ini menegaskan komitmen PMI Kota Malang untuk terus berinovasi dalam meningkatkan kapasitas tanggap darurat, demi mewujudkan layanan kemanusiaan yang profesional, berkelanjutan, dan berbasis bukti di lapangan. (Ind/PGN)

Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *