Type to search

Probolinggo

Polemik Gedung Kesenian Probolinggo Jadi Lapangan Tenis Indoor

Share
polemik Gedung Kesenian Probolinggo

SUARAGONG.COM – Polemik Gedung Kesenian Probolinggo yang dialihfungsikan menjadi lapangan tenis indoor terus menuai protes. Dewan Kesenian Kota Probolinggo (DKKPro) menilai langkah pemerintah daerah ini tidak sejalan dengan semangat pelestarian seni dan budaya di kota tersebut.

Kritik dari Seniman Lokal

Ketua DKKPro, Peni Priyono, mengaku kaget ketika mendengar kabar alihfungsi itu. Ia menilai seharusnya Pemkot Probolinggo melakukan komunikasi terlebih dahulu dengan para pelaku seni sebelum mengambil keputusan besar.

“Saya tidak tahu soal pengalihan fungsi ini, justru tahunya dari media. Kalau memang Pemkot ingin perubahan kebijakan, ya seharusnya dibicarakan bersama dulu. Ini bukan sekadar soal fasilitas, tetapi menyangkut keberlangsungan seni dan budaya di kota ini,” tegas Peni.

Para seniman pun menyampaikan keresahan. Menurut mereka, rencana pemindahan kegiatan seni ke Kampung Seni di Jalan Anggrek belum cukup ideal. Lokasi tersebut pernah dipakai latihan, tapi justru menimbulkan masalah dengan warga sekitar.

“Dulu kami latihan di sana, bahkan dilempari bata karena dianggap mengganggu. Lantainya juga panas, dan tiap minggu harus membersihkan rumput,” kenang Peni.

Baca juga: Bupati Probolinggo Serahkan Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya

Kenapa Gedung Kesenian Penting?

Gedung Kesenian Probolinggo dianggap vital sebagai ruang ekspresi: mulai dari pertunjukan seni, diskusi, hingga pelatihan generasi muda. Jika fungsinya hilang, ruang berkarya bagi seniman lokal dikhawatirkan makin sempit.

“Tanpa gedung kesenian, kami akan kehilangan ruang untuk berinteraksi dengan publik. Itu sama saja mematikan ekosistem seni di kota ini,” ujar salah satu seniman.

Baca juga: Wabup Probolinggo Dukung Batik Lokal di Ajang Fashion Daerah

Tanggapan Pemerintah Kota Probolinggo

Menanggapi polemik Gedung Kesenian Probolinggo ini, Wali Kota dr. Aminuddin memberikan klarifikasi. Ia menyebut rencana Pemkot sebenarnya adalah renovasi gedung kesenian agar bisa kembali digunakan untuk kegiatan seni.

Namun, sembari menunggu perbaikan, gedung sementara dialihfungsikan sebagai lapangan tenis indoor.
“Atap gedung sering bocor, jadi kalau ada acara pas hujan, risikonya besar. Kami lakukan perbaikan bertahap, supaya ke depan tetap bisa dipakai untuk kesenian,” jelasnya.

Wali Kota juga menyoroti bahwa selama hampir sepuluh tahun terakhir, gedung kesenian kurang dimanfaatkan secara maksimal. Oleh karena itu, alihfungsi sementara ini dilakukan agar bangunan tetap hidup dan tidak terbengkalai.

“Yang penting sekarang kita identifikasi dulu masalah seni dan budaya di Kota Probolinggo. Setelah itu, baru kita cari solusinya bersama-sama,” tambah Aminuddin.

Baca juga: Tradisi Unik! Gunungan Bawang Merah di Kedungasem Culture Festival 2025

Jalan Tengah Dialog antara Seniman dan Pemkot

Peni Priyono menyambut baik jika pemerintah kota membuka ruang dialog. Ia menegaskan pihaknya siap berdiskusi untuk mencari solusi terbaik.
“Sebenarnya tadi pagi saya tunggu, tapi suratnya baru masuk jam 10.00 WIB. Nanti akan saya jadwalkan lagi,” tuturnya. (duh/dny)

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69
  • sultan69