Polsek Kraksaan Amankan Ribuan Petasan
Share

SUARAGONG.COM – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025, Polsek Kraksaan berhasil mengamankan sebanyak 1.370 petasan berbagai ukuran dari seorang remaja berinisial Rel (18), warga Desa Sidopekso, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Ribuan petasan tersebut diduga akan digunakan untuk perayaan Lebaran, yang sering kali diwarnai dengan ledakan petasan di berbagai daerah.
Ratusan Petasan Berhasil Diamankan Polsek Kraksaan
Kanit Reskrim Polsek Kraksaan, Iptu Dj. Setyowadi, mengungkapkan bahwa pengamanan ini berawal dari laporan masyarakat yang resah dengan aktivitas peredaran petasan di wilayah mereka. Polisi kemudian melakukan penyelidikan hingga akhirnya menangkap seorang pria berinisial Zai di jalan masuk Desa Asembakor pada Selasa (11/3/2024).
“Saat itu dia (Zai) kedapatan membawa 12 petasan berukuran lima inci,” kata Iptu Dj. Setyowadi, Jumat (21/3/2025).
Setelah melakukan interogasi, polisi pun mengembangkan penyelidikan dan berhasil mengungkap sosok Rel sebagai pembuat sekaligus pemilik petasan dalam jumlah besar. Polisi langsung bergerak ke rumah Rel untuk melakukan penggeledahan. Hasilnya cukup mengejutkan, ditemukan 1.370 petasan berbagai ukuran, mulai dari tiga inci hingga 13 inci, serta 3,6 kg bubuk mesiu yang diduga sebagai bahan baku pembuatan petasan.
Tak hanya itu, polisi juga menemukan berbagai alat yang diduga digunakan untuk merakit petasan, seperti bambu, besi stainless, dan gunting. Penemuan ini semakin menguatkan dugaan bahwa Rel telah lama menjalankan aktivitas produksi petasan secara ilegal.
Baca Juga : Ulah sang Cucu, Warung dan Bengkel di Probolinggo Terbakar
Ancaman Pidana Menanti
Atas perbuatannya, Rel kini harus berhadapan dengan hukum. Ia terancam dijerat dengan Pasal 1 Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang Penyalahgunaan Senjata Tajam, Senjata Api (Senpi), dan Bahan Peledak (Handak). Jika terbukti bersalah, hukumannya bisa sangat berat, termasuk ancaman hukuman penjara.
Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat, terutama anak muda, agar lebih berhati-hati dalam berurusan dengan bahan peledak seperti petasan. Meski sering dianggap sebagai bagian dari tradisi perayaan, penggunaan petasan yang tidak sesuai aturan bisa sangat berbahaya dan menimbulkan konsekuensi hukum.
Baca Juga : Keluarga Polisi Korban di Way Kanan Minta Pelaku Dihukum Mati.
Petasan, Tradisi yang Berisiko
Di banyak daerah di Indonesia, petasan memang kerap menjadi bagian dari perayaan besar, seperti Idul Fitri dan Tahun Baru. Namun, penggunaan petasan yang tidak terkontrol sering kali berujung pada insiden yang merugikan. Banyak kasus kecelakaan akibat petasan, mulai dari luka bakar hingga kehilangan anggota tubuh. Bahkan, tidak sedikit insiden kebakaran yang dipicu oleh ledakan petasan.
Seperti yang terjadi di beberapa daerah lain, ada kejadian di mana seseorang kehilangan tangan karena ledakan petasan di malam tahun baru. Ini menunjukkan betapa bahayanya bahan peledak ini jika digunakan secara sembarangan.
Untuk itu, pihak kepolisian terus mengimbau masyarakat agar tidak bermain petasan, terutama yang berdaya ledak tinggi. Selain membahayakan diri sendiri, ledakan petasan juga bisa mengganggu ketertiban umum dan membahayakan orang lain.
Polisi Imbau Masyarakat untuk Berhenti Memproduksi dan Menggunakan Petasan
Kapolsek Kraksaan menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan patroli dan penindakan terhadap peredaran petasan ilegal di wilayahnya. Tujuannya bukan hanya untuk menegakkan hukum, tetapi juga untuk menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat.
“Kami berharap masyarakat lebih sadar akan bahaya petasan. Jangan sampai tradisi ini malah merugikan banyak orang. Kalau ingin merayakan Idul Fitri dengan meriah, ada banyak cara lain yang lebih aman dan bermanfaat,” kata Iptu Dj. Setyowadi.
Selain itu, polisi juga mengajak masyarakat untuk melaporkan jika mengetahui adanya produksi atau penjualan petasan ilegal di sekitar mereka. Dengan kerja sama yang baik antara masyarakat dan aparat kepolisian, diharapkan kasus serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.
Baca Juga : Polres Probolinggo Musnahkan Ribuan Barang Haram
Alternatif Perayaan yang Lebih Aman
Daripada menggunakan petasan, ada banyak cara lain yang bisa dilakukan untuk merayakan Idul Fitri dengan penuh suka cita. Misalnya, dengan mengadakan kegiatan sosial, berbagi dengan sesama, atau menikmati momen kebersamaan dengan keluarga.
Di beberapa daerah, sudah mulai banyak masyarakat yang beralih ke penggunaan kembang api yang lebih aman dan terkendali dibanding petasan berdaya ledak tinggi. Selain lebih aman, kembang api juga bisa memberikan suasana perayaan yang lebih indah tanpa harus mengganggu lingkungan sekitar. (aye)
Baca Juga Artikel Berita Lain Dari Suaragong di Google News