Ponpes Miftahul Huda Gelar Peringatan Maulid Nabi dan Haul Syekh Abdul Qadir Al-Jailani
Share

SUARAGONG.COM – Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Huda Gading, Kota Malang, kembali menggelar acara keagamaan tahunan berupa Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul Syekh Abdul Qadir Al-Jailani RA yang dirangkaikan dengan Manaqib Kubro Syekh Abdul Qodir Al-Jailani, Minggu (19/10/2025). Kegiatan ini dihadiri ratusan santri, alumni, serta jamaah thariqah dari berbagai daerah.
Miftahul Huda Gelar Peringatan Maulid Nabi dan Haul Syekh Abdul Qadir Al-Jailani
Sekretaris Panitia, Mochamad Qusairi, menjelaskan bahwa kegiatan ini sudah menjadi tradisi turun-temurun di Ponpes Miftahul Huda. Menurutnya, acara ini bukan sekadar bentuk penghormatan terhadap Nabi Muhammad SAW dan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, melainkan juga sebagai sarana mempererat tali silaturahmi antarsantri, alumni, dan masyarakat.
“Acara hari ini merupakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul Syekh Abdul Qadir Al-Jailani RA yang disertai Manaqib Kubro Syekh Abdul Qodir. Tradisi ini sudah dilaksanakan sejak lama dan menjadi ciri khas pondok kami. Di sini kami diajarkan tasawuf dan thariqah yang sudah diwariskan lebih dari 50 tahun oleh Romo Kyai Moch Yahya,” ujar Qusairi.
Ia menambahkan, kegiatan tersebut juga menjadi ajang reuni bagi para alumni dan jamaah thariqah yang pernah menimba ilmu di bawah bimbingan para kiai di Gading Pesantren. Selain mempererat silaturahmi, acara ini juga sarat nilai spiritual dan keagamaan.
“Melalui ceramah para kiai besar, jamaah bisa mendapatkan pencerahan serta tuntunan dalam kehidupan bermasyarakat. Haul seperti ini juga menjadi sarana mengenang jasa para ulama terdahulu dan meneladani perjuangan mereka dalam menegakkan ajaran Islam,” jelasnya.
Baca Juga : Wali Kota Eri Gandeng IKA ITS Audit Struktur Bangunan Ponpes
Menghargai Perjuangan Terdahulu
Lebih lanjut, Qusairi menegaskan pentingnya mendoakan para leluhur dan tokoh agama sebagai bagian dari amalan yang dianjurkan Islam.
“Mendoakan para leluhur, khususnya tokoh agama, bukan hanya bentuk penghormatan, tapi juga pengamalan ajaran Rasulullah SAW yang menekankan pentingnya menghargai perjuangan pendahulu,” imbuhnya.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya meneladani akhlak dan ajaran Nabi Muhammad SAW melalui pengajian dan ceramah. Kegiatan seperti ini, lanjutnya, dapat memperdalam pengetahuan agama sekaligus meningkatkan keimanan dan ketakwaan umat.
“Dengan memahami ajaran Rasulullah SAW secara mendalam, kita bisa memperkuat iman dan membangun karakter yang baik dalam kehidupan bermasyarakat,” ujarnya.
Menutup pernyataannya, Qusairi berharap Ponpes Miftahul Huda terus menjadi pusat pendidikan moral dan spiritual bagi generasi muda. Ia optimistis dari lingkungan pesantren akan lahir calon-calon pemimpin bangsa yang berakhlak mulia dan berwawasan keislaman.
“Ponpes merupakan tempat efektif untuk menempa diri dan membentuk kepribadian. Saya berharap dari sekian banyak pesantren di Kota Malang, akan lahir pemimpin-pemimpin masa depan. Di mana mampu membawa kemaslahatan bagi umat dan bangsa,” pungkasnya. (fat/aye)