SUARAGONG.COM – Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengungkapkan detail pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pertemuan tersebut berlangsung di kediaman pribadi SBY di Cikeas, Bogor, pada Senin malam (4/11). Pertemuan ini menjadi sorotan publik. Terutama karena melibatkan dua tokoh politik besar yang sebelumnya memiliki hubungan yang kompleks, namun kini terlihat semakin dekat.
Dasco mengungkapkan bahwa dalam pertemuan tersebut, Prabowo dan SBY berdiskusi mengenai sejumlah topik penting. Salah satunya adalah pembentukan lembaga investasi yang rencananya akan dibentuk oleh pemerintah di masa depan.
“Pak Prabowo melakukan pertemuan dengan Pak SBY untuk membicarakan tentang pembentukan lembaga investasi yang akan dibentuk.” Ujar Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Selasa (5/11).
Namun, Dasco enggan memberikan rincian lebih lanjut mengenai lembaga investasi tersebut. Ia menyebutkan bahwa penjelasan lebih lanjut mengenai lembaga ini akan disampaikan oleh pihak pemerintah. Ketika ditanya apakah pertemuan itu juga membahas kemungkinan pembentukan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Dasco menjawab bahwa ia tidak mengetahui hal tersebut.
Kebersamaan yang Terjalin dari Persahabatan Politik
Meski hanya membahas beberapa isu, pertemuan antara Prabowo dan SBY ini mengingatkan publik akan hubungan yang penuh warna antara keduanya di masa lalu. Persahabatan mereka dimulai pada masa-masa sulit. Terutama dalam dinamika politik Indonesia pasca-reformasi.
Prabowo dan SBY pertama kali berkenalan ketika keduanya bekerja di pemerintahan Presiden Soeharto. Prabowo, yang kala itu menjabat sebagai jenderal, dan SBY, yang masih berada di jajaran perwira tinggi TNI, memiliki interaksi terbatas. Namun, hubungan mereka semakin dekat setelah keduanya terlibat dalam perjalanan politik masing-masing.
Meskipun sempat terlibat dalam perbedaan politik, termasuk saat Prabowo mencalonkan diri sebagai presiden pada 2014 dan 2019. Namun ubungan mereka tetap hangat di balik layar. SBY dikenal sebagai sosok yang memiliki banyak pengalaman dalam memimpin Indonesia selama dua periode. Sementara Prabowo, yang pada saat itu masih berada di luar pemerintahan, dihormati karena keberaniannya dalam mengambil langkah-langkah kontroversial.
Kebersamaan politik antara keduanya semakin terjalin setelah Prabowo ditunjuk menjadi Menteri Pertahanan dalam kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2019. Dalam pemerintahan ini, Prabowo dan SBY mulai lebih sering berinteraksi. Meski dari jalur yang berbeda. SBY, meskipun sudah tidak lagi terlibat langsung dalam politik praktis, tetap memberikan masukan kepada Prabowo sebagai salah satu tokoh senior yang dihormati.
Pertemuan Politik yang Terbuka dan Santai
Tidak hanya sebagai sahabat, keduanya kini tampaknya mulai lebih sering bertukar pikiran dalam suasana yang lebih santai. Sufmi Dasco mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut merupakan hal yang wajar dilakukan mengingat pengalaman panjang SBY dalam memimpin Indonesia.
“Pak SBY berpengalaman memimpin Republik Indonesia selama 10 tahun. Sebagai teman dan sahabat, tentu saja itu biasa kalau bertukar pikiran.” Kata Dasco.
Menurut pengamatan banyak kalangan, pertemuan ini juga menunjukkan kedewasaan dalam politik Indonesia. Dimana rivalitas bisa diletakkan di samping demi kepentingan bangsa. Pertemuan antara Prabowo dan SBY itu juga menunjukkan bahwa meskipun keduanya berasal dari latar belakang politik yang berbeda, mereka tetap memiliki kesamaan visi dalam membangun negara. Hal ini menjadi contoh penting tentang bagaimana politik Indonesia yang sering kali dipenuhi ketegangan dan perbedaan, dapat juga melibatkan kolaborasi antar tokoh-tokoh besar untuk kebaikan negara.
Baca juga: Prabowo Deklarasi GSN: Parpol Keluar dan Gabung Lagi, Tak Masalah!
Keterbukaan dan Kerja Sama di Masa Depan
Adanya dialog terbuka antara Prabowo dan SBY ini memberi harapan bahwa ke depan, kerja sama politik antara para tokoh senior dapat membawa dampak positif bagi kebijakan nasional. Terutama dalam hal ekonomi. Meskipun belum ada konfirmasi lebih lanjut mengenai bentuk konkret dari lembaga investasi yang dibahas dalam pertemuan tersebut, banyak pihak yang berharap bahwa langkah ini dapat mempercepat pembangunan ekonomi Indonesia.
Keberadaan lembaga investasi yang direncanakan itu tentunya akan menjadi langkah penting dalam menarik lebih banyak investasi domestik dan asing. Yang sangat dibutuhkan untuk mendongkrak perekonomian Indonesia. Dengan pengalaman SBY dalam bidang ekonomi dan Prabowo yang kini memegang peran vital di pemerintahan, banyak yang meyakini bahwa kerja sama mereka akan membawa manfaat besar bagi perekonomian Indonesia.
Selain itu, hubungan yang semakin dekat antara Prabowo dan SBY ini juga mengundang perhatian publik mengenai kemungkinan adanya langkah-langkah politik baru yang bisa memperkuat stabilitas pemerintahan. Apakah ini menjadi awal dari kolaborasi yang lebih besar di masa depan? Waktu yang akan menjawab. Namun satu hal yang pasti, hubungan baik antara kedua tokoh besar ini akan tetap menjadi sorotan.
Sahabat dalam Politik, Pemimpin untuk Bangsa
Prabowo dan SBY, meskipun berada di jalur politik yang berbeda, terus menunjukkan bahwa persahabatan dan kerja sama antar tokoh politik Indonesia dapat menjadi kekuatan besar. Kebersamaan mereka yang terbentuk dari pengalaman panjang ini menjadi simbol bahwa meskipun politik Indonesia sering kali penuh tantangan, masih ada ruang untuk dialog dan kerja sama yang konstruktif demi kemajuan bangsa.
Dengan pertemuan seperti ini, ada harapan bahwa politik Indonesia tidak hanya dibangun atas dasar persaingan. Tetapi juga pada fondasi saling menghargai dan bekerja sama untuk kemajuan negara. Sebagai dua pemimpin besar Indonesia, Prabowo dan SBY akan terus menjadi contoh penting dalam politik Indonesia yang lebih matang, bijaksana, dan penuh harapan. (rfr)
Baca Berita Terupdate lainnya melalui google news