SUARAGONG.COM – Presiden RI Prabowo Subianto baru-baru ini meluncurkan program “Makan Gizi Gratis” dengan membuka 85 kantor layanan yang tersebar di seluruh provinsi sebagai bagian dari upaya meningkatkan gizi masyarakat. Melalui program ini, warga di berbagai daerah, terutama yang membutuhkan, bisa mendapatkan makanan bergizi secara cuma-cuma.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dalam acara Retret Kabinet Merah Putih di Akademi Militer Magelang, menjelaskan bahwa program ini telah diuji selama sekitar 10 bulan di berbagai lokasi. “Uji coba ini tidak hanya di satu tempat; sudah berjalan selama kurang lebih 10 bulan, dan sudah banyak hasil evaluasinya,” ujar Prasetyo.
Salah satu pusat layanan terletak di Magelang, tepatnya di Jalan Jend Gatot Soebroto dekat Akmil, yang menjadi bagian dari inisiatif untuk menjangkau masyarakat hingga ke daerah-daerah terpencil.
Selain menyediakan makan gratis, kantor layanan ini juga bertugas memastikan distribusi hingga 4.000 porsi makanan bergizi setiap hari bagi penerima manfaat. Fokus utamanya adalah menjamin distribusi yang lancar agar semua penerima mendapatkan jatah mereka tepat waktu.
Baca juga : Retreat Kabinet Merah Putih, Prabowo Satukan Visi Menteri di Magelang
“Kami ingin layanan ini menjangkau hingga ke wilayah-wilayah terluar, termasuk pantai dan pulau terpencil di Indonesia, bahkan hingga Papua,” ujar Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, menekankan harapan agar program ini berdampak luas.
Meski berjalan dengan baik, program ini masih membutuhkan penyempurnaan. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyebut bahwa ke-85 kantor layanan ini adalah model percontohan sebelum peluncuran nasional pada 2025. “Ya, 85 satuan layanan ini akan menjadi percontohan di tingkat nasional,” jelas Dadan.
Prasetyo pun mengakui bahwa sistem program ini masih memerlukan perbaikan. Namun, langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Diharapkan mulai 2025, distribusi makanan bergizi bisa menjangkau wilayah-wilayah terpencil, memberi dampak nyata bagi ketahanan gizi nasional. (acs)