Type to search

News Peristiwa Probolinggo

Probo Fight in The Jungle 2025: Adu Nyali di Hutan Pinus

Share
Gelaran The Seven Lakes Festival Probolinggo Paradise 2025 kembali menghadirkan suguhan berbeda melalui ajang Probo Fight in The Jungle

SUARAGONG.COM – Gelaran The Seven Lakes Festival Probolinggo Paradise 2025 kembali menghadirkan suguhan berbeda melalui ajang Probo Fight in The Jungle yang berlangsung di Hutan Pinus Bremi, Kecamatan Krucil, pada Sabtu–Minggu (15–16/11/2025). Pertarungan MMA yang digelar di alam terbuka ini langsung menjadi magnet bagi masyarakat dari berbagai daerah.

Probo Fight in The Jungle 2025: Adu Nyali di Hutan Pinus, Jadi Daya Tarik Sport Tourism Probolinggo

Sejak pagi, kawasan hutan pinus dipenuhi penonton yang datang dari berbagai kecamatan. Udara sejuk pegunungan, arena terbuka, serta suasana alam yang menyatu menjadi sensasi tersendiri bagi petarung maupun penonton. Konsep ini sekaligus memperkuat promosi sport tourism Kabupaten Probolinggo.

Acara dibuka Bupati Probolinggo, dr. Mohammad Haris (Gus Haris), bersama jajaran tokoh daerah mulai dari DPRD Provinsi Jawa Timur hingga pejabat Pemkab Probolinggo. Kehadiran mereka menjadi bukti kuat bahwa ajang ini masuk agenda penting festival tahunan.

Dalam sambutannya, Gus Haris menyebut bahwa tradisi pertarungan bebas sebenarnya telah menjadi bagian dari kearifan lokal. Pertarungan bukan dimaknai sebagai adu kekuatan semata, melainkan cara menjalin persaudaraan dan menyelesaikan masalah secara sportif. Nilai “di atas lawan dan di bawah kawan” disebutnya sebagai filosofi lama yang sarat makna.

Ruang Aman Bagi Anak Muda Menyalurkan Semangatnya

Ia juga menekankan perlunya menyediakan ruang aman bagi anak muda untuk menyalurkan adrenalin. Arena resmi seperti Probo Fight menjadi wadah positif agar mereka tidak terjerumus dalam aksi kekerasan di jalanan.

Bahkan, Gus Haris membuka peluang agar event ini bisa dikembangkan menjadi ajang tahunan. Jika konsep outdoor di lokasi pegunungan ini sukses, ia ingin mengusulkan Probo Fight masuk rekor MURI sebagai pertarungan MMA dengan lokasi tertinggi di dunia.

Baca Juga : FKUB Probolinggo Perkuat Sinergi Lewat Media Gathering

210 Peserta Tampil, Venue Outdoor Jadi Pembeda

Ketua Pengkab MMA Probolinggo, Jeffrey Djintoro (Jey), menyampaikan bahwa ajang ini diikuti total 210 peserta dalam tiga kategori: flapping, steering, dan boxing. Peserta datang dari Probolinggo, Lumajang, Jember, Bondowoso, Pasuruan hingga Sidoarjo.

Menurut Jey, pemilihan venue hutan pinus adalah instruksi langsung dari Gus Haris. Biasanya event digelar di gedung olahraga, namun kali ini konsep alam dipilih untuk menghadirkan pengalaman berbeda sekaligus memperkuat identitas sport tourism.

Suasana pepohonan pinus, udara dingin, dan atmosfer alam bebas menghadirkan tantangan tersendiri bagi para petarung. Konsep ini juga sejalan dengan spirit The Seven Lakes Festival yang menonjolkan wisata alam.

Jey menambahkan, event ini bukan hanya hiburan masyarakat, tetapi juga bagian dari upaya menghidupkan kembali ajang pertarungan yang pernah populer pada periode sebelumnya. Ia berharap Probo Fight terus berkembang dan membuka peluang prestasi bagi atlet bela diri lokal.

Olahraga, Budaya, dan Wisata Berpadu

Dengan tingginya minat peserta dan dukungan penuh pemerintah daerah, Probo Fight in The Jungle 2025 berhasil tampil sebagai lebih dari sekadar tontonan. Ajang ini menjadi simbol perkembangan olahraga, wadah pembinaan mental kompetitif, dan sekaligus promosi wisata alam Probolinggo. (Duh/Aye)

Tags:

You Might also Like

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *