Probolinggo Gaspol Dorong Ekonomi Daerah, Dorong 3 Sektor Unggulan
Share
SUARAGONG.COM – Pemerintah Kota Probolinggo terus memperkuat fondasi pembangunan ekonomi daerah melalui kolaborasi lintas sektor dan inovasi kebijakan. Komitmen tersebut tampak dalam Seminar Outlook Pertumbuhan Ekonomi Kota Probolinggo Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Baperida) di Puri Manggala Bhakti, Selasa (11/11/2025).
Pemkot Probolinggo Optimistis Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Acara tersebut dihadiri oleh Pj. Sekretaris Daerah sekaligus Kepala Baperida Rey Suwigtyo, Staf Ahli Bidang Pembangunan Ekonomi dan Keuangan Wawan Soegiyantono, serta Asisten Perekonomian dan Pembangunan Aries Santoso. Turut hadir pula para kepala perangkat daerah, camat, dan unsur Forkopimda Kota Probolinggo, menandakan kuatnya sinergi lintas sektor dalam merumuskan arah kebijakan ekonomi daerah.
Kepala Bidang Perekonomian dan SDA Baperida, Retno Ambarwati, menyampaikan bahwa seminar ini bertujuan menyajikan analisis dan proyeksi kondisi ekonomi Kota Probolinggo tahun 2025 serta mengidentifikasi peluang dan tantangan ekonomi daerah.
“Kegiatan ini diharapkan menjadi wadah pertukaran gagasan antara pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan untuk memperkuat sinergi pembangunan ekonomi,” jelas Retno.
Seminar tersebut menghadirkan tiga narasumber dari BPS Kota Probolinggo, Bappeda Provinsi Jawa Timur, dan Bank Indonesia (BI) Malang yang memaparkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dan inflasi 2025–2026 serta strategi percepatan pembangunan ekonomi daerah.
Dalam sambutannya, Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin mengapresiasi pelaksanaan seminar ini sebagai langkah penting memperkuat pemahaman terhadap arah pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menghimpun saran dan masukan strategis dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi kota. Melalui kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat. Kita wujudkan pembangunan ekonomi yang kompetitif, kokoh, dan berkeadilan,” ujar Wali Kota Aminuddin.
Baca Juga : Purbaya: Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 7 Persen 4 Tahun Lagi
Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi dan Peningkatan IPM
Wali kota memaparkan sejumlah capaian positif, di antaranya pertumbuhan kredit perbankan mencapai 40%, tertinggi di Indonesia. Serta pertumbuhan ekonomi sebesar 5,85%. Angka ini merupakan tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Selain itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Probolinggo juga meningkat dari 78 menjadi 78,5 poin. Hal ini menandakan peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai pilar daya saing daerah.
Tiga Sektor Unggulan: Pariwisata, Transportasi, dan Maritim
Lebih lanjut, Aminuddin menyoroti tiga sektor utama yang menjadi fokus pembangunan ekonomi ke depan:
- Pariwisata, dengan potensi kawasan Gunung Bromo dan program Probolinggo Bersolek untuk menjadikan kota ini sebagai “Teras Bromo”, gerbang wisata unggulan Jawa Timur.
- Transportasi dan transit, melalui pengembangan jalur kereta komuter Surabaya–Probolinggo guna memperkuat konektivitas wisata dan tenaga kerja.
- Maritim dan pelabuhan, dengan pengembangan Pelabuhan Tanjung Tembaga menuju pelabuhan ekspor-impor dan pembangunan Kawasan Kota Bahari sebagai pusat logistik dan perdagangan.
“Tidak ada kota besar di dunia yang maju tanpa pelabuhan. Karena itu, kami ingin menjadikan Probolinggo sebagai pintu gerbang ekspor-impor. Menjadikan probolinggo sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Timur,” tegas dr. Aminuddin.
Baca Juga : Pemkab Malang Gelar Pelatihan SDM Koperasi Desa Merah Putih
Bentuk Koperasi Merah Putih di 29 Kelurahan
Sebagai langkah nyata, Pemkot juga membentuk Koperasi Merah Putih di 29 kelurahan untuk memperkuat ekonomi kerakyatan. Serta memberikan NIB gratis bagi masyarakat yang ingin memulai usaha.
“Kita dorong masyarakat untuk berwirausaha, memanfaatkan potensi lokal, dan ikut serta dalam pembangunan ekonomi kota,” tambahnya.
Pada akhir acara, seluruh pemangku kepentingan bersepakat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. Serta mendorong Probolinggo menjadi pusat ekonomi unggulan menuju Indonesia Emas 2045.(Duh/Aye/sg)

